Kedatangan bangsa barat (Portugis, Inggris, dan
Belanda) di wilayah Indonesia, yang diikuti dengan penguasaan terhadap wilayah-wilayah
di Indonesia dalam periode tertentu ternyata menimbulkan reaksi dari rakyat
Indonesia. Reaksi tersebut bentuknya bermacam-macam, tetapi pada pokoknya hanya
dua, yaitu kerjasama dan perlawanan.
Kerjasama kebanyakan dilakukan bilamana rakyat
Indonesia baik secara individu maupun kelompok ingin mendapatkan kekuasaan,
sebaliknya perlawanan dilakukan bila bangsa barat tersebut berusaha mengambil
alih aset yang dimilikinya, apakah itu berbentuk tempat berdagang, bertani atau
berkuasa.
Selain itu perlawanan juga dilakukan rakyat
Indonesia terhadap bangsa Barat yang disebabkan bangsa-bangsa tersebut berusaha
memaksakan kehendaknya dengan cara ingin memperluas kekuasaannya di Indonesia
sambil merampas hak-hak tradisional kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekuasaan Barat ditandai dengan perang
atau perlawanan langsung terhadap kekuasaan bangsa Barat.
Perlawanan tersebut juga ditandai dengan persaingan
di antara kerajaan-kerajaan di Nusantara dalam rangka memperebutkan hegemoni
kekuasaan di wilayah tersebut. Dalam persaingan tersebut sering kali kerajaan-kerajaan
Nusantara melibatkan kekuatan bangsa Barat atau meminta bantuan VOC/Belanda
untuk membantu mengalahkan pesaing-pesaingnya dalam memperebutkan kekuasaan.