Fungsi / Kegunaan Alat Pemenuhan Kebutuhan

Coba bandingkan antara batu baterai yang masih baru dengan batu baterai yang sudah usang. Bila dilihat bentuknya, batu baterai yang masih baru dan batu baterai yang usang tidak jauh berbeda, tetapi jika dilihat dari fungsinya batu baterai yang baru jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan batu baterai yang sudah usang, karena batu baterai yang masih baru dapat digunakan untuk mengoperasikan kalkulator, membunyikan radio, menyalakan senter dan lain-lain, sedang batu beterai yang sudah usang tidak dapat digunakan lagi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu barang/benda akan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan jika benda tersebut mempunyai nilai guna (utility). Nilai guna dapat diciptakan dengan berbagai macam cara antara lain:

1. Kegunaan bentuk (form utility)

Suatu benda kadang-kadang belum mempunyai nilai guna jika belum diubah bentuknya. Misalnya kulit sapi sebelum diubah tidak mempunyai nilai guna, tetapi setelah disamak dan diproses menjadi sepatu, tas, ikat pinggang dan lain-lain akan memiliki nilai guna. Nilai guna yang timbul karena adanya perubahan bentuk disebut (form utility). Peningkatan nilai guna bentuk tergantung pada tingkat penguasaan teknologi yang dimiliki oleh manusia, semakin tinggi tingkat teknologi yang dikuasai oleh manusia, maka nilai guna bentuk akan semakin tinggi, misalnya minyak mentah yang ditambang dari perut bumi, setelah diproses dengan teknologi tinggi akan dapat berubah menjadi bahan bakar minyak seperti aftur, premium, solar dan lain-lain yang memiliki nilai guna yang tinggi.

2. Kegunaan tempat (place utility)

Adakalanya suatu benda kurang berguna atau tidak berguna di suatu tempat tetapi sangat berguna di tempat lain. Misalnya pasir di sungai kurang mempunyai nilai guna, tetapi setelah dipindahkan ke tempat pembangunan perumahan akan memiliki nilai guna, demikian juga sayur-mayur di daerah pegunungan penghasil sayur kurang berguna dan bernilai rendah, jika sudah dipindahkan ke kota yang tidak banyak menghasilkan sayuran, maka sayuran tersebut akan memiliki nilai guna yang tinggi. Kegunaan benda yang timbul karena perpindahan tempat disebut nilai guna tempat (pleace utility).

3. Kegunaan waktu (time utility)

Suatu benda kadang-kadang kurang berguna pada suatu waktu dan sangat berguna di waktu yang lain. Kegunaan benda yang timbul karena perbedaan waktu disebut kegunaan waktu (time utility). Misalnya jas hujan dan payung pada musim kemarau tidak mempunyai nilai guna, tetapi pada musim penghujan jas hujan dan payung akan mempunyai nilai guna yang tinggi, demikian juga lampu senter pada waktu siang hari tidak banyak mempunyai nilai guna, tetapi pada waktu malam hari terutama jika listrik padam akan mempunyai nilai guna yang tinggi. Dengan adanya nilai guna waktu, maka kita harus dapat menggunakan barang-barang sesuai dengan waktunya agar dapat diperoleh nilai guna yang maksimal.

4. Kegunaan milik (ownership utility)

Kegunaan pemilikan berkaitan dengan peningkatan kegunaan suatu benda jika benda tersebut telah dimiliki. Misalnya, jika anda pergi ke toko buku, kegunaan buku dan alat tulis yang ada di toko tersebut bagi Anda sangat rendah, tetapi jika buku dan alat tulis tersebut Anda beli dan anda miliki, maka buku dan alat tulis tersebut akan memberikan nilai guna yang lebih besar bagi Anda. Contoh yang lain, perhiasan yang disewa dari jasa persewaan dapat memberikan nilai guna bagi penyewanya, tetapi nilai guna tersebut akan lebih besar jika perhiasan tersebut dimiliki sendiri, karena perhiasan tersebut dapat digunakan kapan saja sesuai dengan keinginan.

5. Kegunaan pelayanan (service utility)

Sebagaimana yang telah kita pelajari di atas, bahwa jasa adalah alat pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan akibatnya, sehingga sebelum kita menerima pelayanan jasa, maka jasa tersebut tidak mempunyai nilai guna, tetapi setelah kita menerima pelayanan jasa, maka jasa tersebut mempunyai nilai guna kepada kita. Misalnya ketika kita akan memeriksakan kesehatan kepada dokter, sebelum kita diperiksa, maka jasa dokter tidak ada nilai gunanya, tetapi setelah dokter memeriksa kesehatan kita, maka jasa dokter mempunyai nilai guna bagi kita, karena kita mengetahui keadaan badan kita yang sebelumnya kita tidak mengetahuinya.