Teknologi berarti suatu perubahan dalam fungsi
produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada. Dalam kenyatannya, di
negara-negara yang telah maju banyak terdapat pabrik-pabrik yang belum
menggunakan teknik yang ada secara ekonomis maksimum karena mungkin adanya
faktor-faktor produksi yang relatif langka, pasaran yang tidak luas,
perkembangan yang kurang sempurna serta halangan-halangan kebuadayaan dan
sebagainya. Karena itu sebaiknya selalu diusahakan perubahan-perubahan teknik
supaya ada penggunaan yang maksimum dari faktor-faktor tersebut.
Adapun perubahan-perubahan teknik untuk pertumbuhan
ekonomi yaitu setiap perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan dalam
industri atau usaha-usaha lain; karenanya adalah sampai menitikberatkan pada
perbuatan dalam merubah metode produksi jadi bukan hanya pada peranan invensi
yang mungkin dapat dan mungkin juga tak dapat diterapkan dalam situasi produksi
tertentu.
Perubahan teknologi (technological change)
adalah perubahan dalam fungsi produksi dalam suatu kegiatan tertentu yang mana
dapat menambah hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi ini menyebabkan
tambahan produksi dengan sumber-sumber yang sama ataupun jumlah output yang
sama tetapi dengan input yang lebih sedikit atau mungkin pula berupa
barang-barang yang baru yang punya kegunaan yang lebih banyak. Jadi bukan dalam
jumlah barang yang lebih banyak untuk barang-barang yang sama.
Perubahan teknologi semacam ini dalam arti luas
termasuk berbagai variasi dalam macam barang kapital, kualitas buruh atau
organisasi dari faktor-faktor produksi tadi. Misalnya seorang petani mungkin
menggunakan benih-benih yang lebih baik atau mengganti bajak dengan traktor,
seperti halnya contoh dalam gambar 4.10 di atas; Dalam perubahan organisasi
misalnya dengan mengemukakan cara spesialisasi yang baru atau cara pengawasan
yang lebih baik.
Penyebaran ilmu pengetahuan/teknologi sekarang ini
lebih mudah daripada pada masa yang lalu. Dahulu setiap tukang punya rahasia
sendiri dalam cara bekerja yang mana hanya diberitahukan kepada kawan-kawan
terdekat saja. Juga misalnya Inggris dalam abad 18 melarang ekspor mesin-mesin
dengan tujuan untuk memonopoli teknologinya. Pada masa sekarang
larangan-larangan semacam itu tidak banyak ditemui.
Penguasa atau pemilik pabrik-pabrik mesin akan
dengan segala senang hati menjual mesin-mesinnya yang baru atau yang modern ke
negara-negara yang membutuhkan dan bahkan mau juga menyediakan tenaga ahlinya
sekaligus. Kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial ini juga telah dibantu
oleh PBB dalam memberikan bantuan-bantuan teknik. Di bidang agraria, demontrasi-demontrasi
telah diadakan secara luas dengan maksud untuk menyebarkan teknologi yang lebi
baik.
Tetapi pada waktu yang sama kesulitan perhubungan
masih tetap ada. Kekurangan tenaga ahli di negara sedang berkembang membatasi
penyebaran teknologi. Di samping itu juga ada kesulitan bahasa dalam
menjelaskan teknik yang baru itu ataupun juga tidak punya devisa untuk membeli
buku-buku pengetahuan yang paling baru dan sebagainya. Negara-negara sedang
berkembang pada umumnya lebih mudah meniru tingkat teknologi yang lebih tinggi
dari negara-negara yang telah maju. Namun demikian peranan riset itu perlu
sekali untuk sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan teknologi itu dengan
keadaan di negara yang bersangkutan.
Mengenai saat terjadinya invensi adalah berhubungan
erat dengan keadaan ekonomi, keadaan kebudayaan serta hubungan erat dengan
keadaan ekonomi, keadaan kebudayaan serta adat istiadat yang terdapat dalam
masyarakat. Sebagaimana Meier mengatakan bahwa terjadinya invensi-invensi yang
besar pada Revolusi Industri, dapat dijelaskan dengan baik yakni adanya
kebutuhan-kebutuhan yang secara ekonomi menyebabkan adanya invensi-invensi dan
di samping itu karena keadaan masyarakat waktu itu menguntungkan buat adanya
perkembangan.
Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi dapat
digolongkan sebagai harapan/ keinginan untuk: mengambil bagian dalam pasar-pasar
yang makin luas, memecahkan persoalan-persoalan produksi yang praktis dengan
cara-cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan-perubahan dalam faktor
harga. Semua itu dapat berhasil bila baik pemerintah maupun industri dapat
mensistematisir penelitian untuk hasil-hasil produksi dan proses invensinya.