Tahun
1513 Pati Unus (seorang bangsawan dari Demak) menyerang Portugis di Malaka.
Bangsa Portugis dianggap membahayakan perdagangan dan penyebaran agama Islam di
Indonesia.
Seorang
keturunan dari Jawa yang bermukim di Malaka, bernama Katir telah membantu prajurit
Demak tersebut. Namun serangannya gagal, sebab kapal serta perlengkapannya
kurang dan jarak Demak-Malaka terlalu jauh.
Cara
lain yang ditempuh Adipati Unus, yaitu blokade ekonomi.
Bandar-bandar
di pantai utara Jawa tertutup bagi Portugis. Rute perdagangan dari Jawa ke Aceh
tidak melewati Selat Malaka tetapi melalui Selat Sunda, Samudra Hindia terus ke
Aceh.