Sejarah Lahirnya Nasionalisme Indonesia dan Contoh Organisasi Modern di Masa Kolonial Penjajah

Nasionalisme Indonesia tumbuh pertama kali di kalangan terpelajar. Lahir bersamaan dengan tumbuhnya keinginan membentuk negara kebangsaan Indonesia. Kesadaran akan nasionalisme Indonesia dilatarbelakangi kesadaran kaum terpelajar.

Karena kalangan terpelajar menyadari memiliki persamaan nasib sebagai jajahan Belanda. Kemudian memunculkan tekad untuk merdeka sebagai satu bangsa.

Upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia menghadapi kendala berat. Hal itu disebabkan antara lain:

a.   Politik kolonialisme Belanda sudah tertanam lama di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.
b.   Tidak semua masyarakat Indonesia bersedia merdeka, terutama yang merasakan keuntungan dari pemerintah kolonial.
c.   Sebagian masyarakat belum menyadari sebagai suatu bangsa. Mereka masih terikat pada daerah masing-masing.

Keragaman penduduk Indonesia membuat pergerakan nasional Indonesia belum seragam. Pada mulanya organisasi kebangsaan bersifat etnik, kedaerahan. Namun seiring tumbuhnya nasionalisme Indonesia, muncul pula organisasi-organisasi modern.

a. Organisasi etnik

1)   Jong Ambon
2)   Jong Minahasa Berdiri tanggal 24 April 1919. Kelahiran Jong Minahasa merupakan kelanjutan dari organisasi Rukun Minahasa Organisasi ini terbentuk sejak tahun 1912 di Semarang.
3)   Sarekat Pasundan Didirikan pada tahun 1914 di Jakarta.
4)   Perserikatan Madura Didirikan pada tahun 1920 di Surabaya.
5)   Perkumpulan Betawi Ketuanya Mohammad Husni Thamrin.

b. Organisasi kedaerahan

1) Tri Koro Dharmo

Tri Koro Dharmo adalah organisasi pemuda yang pertama lahir. Didirikan 7 Maret 1915 di gedung STOVIA Jakarta. Tokoh pendirinya antara lain: R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sumardi. Perkumpulan ini dibentuk khusus untuk anak-anak sekolah menengah yang berasal dari daerah Jawa dan Madura. Tri Koro Dharmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu:

-Budi berarti dengan kepribadian bangsa Indonesia mengusir kaum penjajah.
-Bakti berarti seluruh rakyat Indonesia mempunyai kewajiban menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air.
-Sakti berarti ilmu.

2) Jong Java

Jong Java didirikan 12 Juni 1918. Tujuannya ingin membangun persatuan Jawa Raya.

3) Jong Sumatranen Bond

Didirikan tanggal 9 Desember 1917, oleh para pemuda Sumatra yang sedang belajar di Jakarta. Tokoh pendirinya adalah Muhammad Hatta dan Muhammad Yamin. Dalam waktu singkat organisasi ini sudah mempunyai cabang. Cabang tersebut berada di Bogor, Serang, Sukabumi, Bandung, Purworejo, Padang, dan Bukittinggi.

c. Organisasi keagamaan

1) Jong Islamienten Bond

Didirikan pada tanggal 1 Januari 1925, oleh para pemuda Islam di Jakarta. Sebagai ketuanya; Raden Sam, dan sebagai
penasihat: Haji Agus Salim. Tujuan organisasi ini ialah mempererat persatuan di kalangan pemuda Muslim.

2) Muda Kristen Jawi

Terbentuknya dipelopori oleh sejumlah pemuda yang beragama Kristen pada tahun 1920. Sebagai bahasa pengantar adalah bahasa Jawa. Seiring dengan pertumbuhan kesadaran nasional, kemudian namanya diganti menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK). Sebagai bahasa pengantar ialah Bahasa Indonesia.

3) Muhammadiyah

Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, pada tanggal 18 November 1912. Didirikan atas dorongan muridnya dan anggota Budi Utomo. Tujuan organisasi Muhammadiyah:

-Mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan sunah Rasul.
-Meningkatkan pengetahuan agama di kalangan para anggotanya.

4) Nahdatul Ulama (NU)

Berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur. Tujuan utamanya adalah memajukan Islam tradisional dan menyangkut kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat tradisional. Sebagian besar kyai pendiri merupakan para pemimpin pesantren yang menaruh perhatian atas pesatnya pertumbuhan organisasi-organisasi Islam modern, seperti Muhammadiyah dan Al Irsyad, yang menarik siswa dan dukungan dana dari sekolah-sekolah tradisional.