Dari beberapa
pengertian mengenai budaya politik, maka dapat diamati bahwa budaya politik menunjuk pada
orientasi dari tingkah laku individu atau masyarakatterhadap sistem
politik. Almond dan Verba mengungkapkan bahwa masyarakat mengidentifikasikan diri mereka terhadap
simbol-simbol danlembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan
orientasi yang dimilikinya.
Dengan adanya
orientasi tersebut, maka masyarakat memiliki dan mempertanyakan
tempat danperanan mereka dalam sistem politik. Hal ini selaras dengan salah
satu makna daribudaya politik itu sendiri, yaitu orientasi masyarakat terhadap
objek politik. Adapun yang dimaksud dengan objek politik adalah hal yang dijadikan
sasaran dari orientasi masyarakat. Objek politik yang dijadikan sasaran tersebut
meliputi tiga hal sebagai berikut:
1. Objek
politik umum atau sistem politik secara keseluruhan, meliputi sejarah bangsa,simbol negara, wilayah negara, kekuasaan
negara, konstitusi negara, lembaga-lembaga negara, pimpinan negara, dan hal lain dalam politik
yang sifatnya umum.
2. Objek
politik input, yaitu lembaga atau pranata
politik yang termasuk proses inputdalam sistem politik. Lembaga yang termasuk
dalam kategori objek politik inputini, misalnya, partai politik, kelompok
kepentingan, organisasi masyarakat, pers,dukungan, dan tuntutan.
3. Objek
politik output, yaitu lembaga atau pranata
politik yang termasuk prosesoutput dalam sistem politik. Lembaga yang termasuk
dalam kategori objek politikoutput ini, misalnya, birokrasi, lembaga peradilan,
kebijakan, putusan, undang-undang,dan peraturan.