Berdasarkan waktu,
kemunculan dari semangat kebangsaan di dunia ini dapat dikelompokkan menjadi
tiga tahap.
Tahap Pertama
1. Perubahan
sistem perekonomian; dari agraris feodalistis menjadi borjuis kapitalis,
akibatnya melahirkan golongan kelas menengah (middle class).
2. Hubungan
internasional terjadi antara raja dengan raja melalui ikatan perkawinan.
3. Lahirnya
merkantilisme; yaitu suatu politik perekonomian nasional yang ditujukan untuk
menambah kekuasaan negara yang diwujudkan dalam diri raja, dengan menimbun
sebanyak mungkin kekayaan berupa emas dan perak; yang dilakukan melalui
perluasan area perdagangan, merebut pasar bangsa lain dan peperangan (gold,
gospeld and glory).
4. Peranan
golongan pertengahan yang besar dalam memakmurkan negara tetapi tidak bisa
menikmati, dirasakan tidak adil, akhirnya menimbulkan revolusi untuk menentang
raja; contoh seperti revolusi Puritan (1642), revolusi Amerika (1776) dan
revolusi Perancis (1789).
Tahap Kedua (Napoleon-Perang Dunia I) Ciri
pokok dari nasionalisme tahap II ini ditandai oleh adanya:
1. Hubungan
internasional berlangsung berdasarkan pada kepentingan bangsa.
2. Berlomba-lomba
membangun industri, memperbesar hasil dan memperluas perdagangan
3. Kebutuhan bahan
mentah dan melimpahnya hasil industri (imperialisme modern)
4. Meletusnya
Perang Dunia I (1914-1919)
5. Middle class
nationalism
Tahap Ketiga (1920-Perang Dunia II)
1. Munculnya
pengakuan terhadap semua golongan masyarakat sebagai suatu bangsa.
2. Lahirnya
jinggoisme dan chauvinisme
3. Meletusnya
Perang Dunia II
Sesudah perang
Dunia II, muncul internasionalisme, sebagai akibat dari adanya perkembangan
teknologi kemunikasi dan transportasi, adanya ketergantungan ekonomi dan
ketakutan akan perang nuklir.