Perang
Salib ialah perang antara penganut agama Islam dan Kristen untuk memperebutkan
daerah Yerusalem/Palestina. Perang Salib berlangsung sekitar dua abad dalam
tujuh kali perang.
Perang
tidak berkecamuk terus-menerus, tetapi terjadi beberapa kali sebagian besar
berupa massa damai. Orang Islam dan Kristen hidup berdampingan.
Pada
tahun 1291, Perang Salib berakhir dan seluruh daerah di Palestina telah menjadi
bagian dari kerajaan Islam yakni Turki Usmani. Semasa Turki Usmani, kerajaan
tersebut melakukan larangan berdagang dengan bangsa-bangsa Eropa di sekitar
Laut Tengah. Padahal, barang dagangan rempah-rempah yang sangat diperlukan
bangsa-bangsa Eropa hanya dapat ditemui di pelabuhan sekitar Laut Tengah. Oleh
karena itu bangsa-bangsa Eropa memutuskan untuk melakukan pelayaran langsung ke
dunia timur guna mencari daerah sumber rempah-rempah melalui penjelajahan
samudra.
Bangsa-bangsa
Eropa melalui penjelajahan samudra, berhasil mencapai Indonesia. Bangsa-bangsa
Eropa yang berhasil mencapai Indonesia, antara lain bangsa Portugis, Spanyol,
Belanda, dan Inggris. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia pada awalnya
melalui persekutuan perdagangan. Persekutuan perdagangan bangsa-bangsa Eropa
berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik
monopoli. Setelah melalui praktik monopoli perdagangan, kemudian melakukan
penguasaan wilayah, dan penyebaran agama. Ketiga praktik yang dilakukan
bangsa-bangsa Eropa tersebut merupakan tujuan dari imperialisme kuno yaitu 3G
(Gold = emas, Gospel = keagamaan, dan Glory = kejayaan).
Dengan
melakukan 3G tersebut, maka dengan demikian bangsa Portugis, Spanyol, Belanda,
dan Inggris mudah untuk menjalankan kolonialisme dan imperialisme.