Iklim
di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama faktor geografis fisik
yang besar pengaruhnya. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Letak Indonesia di
antara dua benua
Indonesia
terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan benua Australia, menyebabkan
Indonesia beriklim muson (musim). Selain itu Indonesia terletak di antara dua
samudra yang menjadikan Indonesia beriklim laut.
2. Letak Indonesia di
daerah khatulistiwa
Iklim
di Indonesia berupa iklim tropis. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa Indonesia beriklim muson laut tropis. Iklim muson dipengaruhi oleh angin
muson. Angin muson (musim) merupakan angin periodik yang setiap setengah tahun
berganti arah. Pergantian arah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Angin muson barat
Pada
bulan Oktober sampai April matahari berada di belahan bumi selatan, sehingga
Benua Australia bertekanan rendah (minimum) dan di Benua Asia bertekanan udara
tinggi (maksimum). Pada saat itu bertiup angin dari Benua Asia menuju benua
Australia, yang disebut angin muson barat. Karena melewati lautan yang luas,
angin muson banyak mengandung uap air. Oleh karena itu, antara bulan Oktober
sampai April Indonesia terjadi musim penghujan. Perhatikan arah angin muson
barat pada peta berikut.
b.
Angin muson timur
Pada
bulan April sampai Oktober di Benua Australia terjadi tekanan udara tinggi
(maksimum). Sebaliknya di benua Asia
bertekanan
udara rendah (minimum). Sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju
Asia, yang disebut angin muson timur. Karena hanya melalui lautan sempit angin
bersifat kering. Oleh karena itu antara bulan April sampai Oktober di Indonesia
terjadi musim kemarau. Perhatikan arah angin muson timur pada peta berikut.
Di
antara musim penghujan dan musim kemarau terdapat musim peralihan. Peralihan
dari musim penghujan ke musim
kemarau
dan sebaliknya disebut musim pancaroba. Pancaroba antara musim penghujan ke
kemarau terjadi sekitar bulan April-Mei dan disebut mangsa mareng (Jawa).
Sedangkan pancaroba antara musim kemarau ke penghujan terjadi sekitar bulan
September-Oktober yang disebut mangsa labuh (Jawa). Pancaroba ditandai dengan
angin arahnya tidak menentu, hujan sedikit disertai halilintar, terjadi awan
mendung tetapi jarang turun hujan, udara kurang enak di badan.