Yordania
(Listeni/ˈdʒɔːrdən/: Bahasa Arab: اَلأُرْدُن, Al-'Urdun), resminya Kerajaan
Hasyimiyah Yordania (Bahasa Arab: اَلمَمْلَكَة اَلأُرْدُنِيَّة اَلهَاشِمِيَّة),
Al-Mamlaka al-Urduniyya al-Hashemiyya) adalah sebuah kerajaan di Tepi Barat
Sungai Yordan. Negara ini berbatasan dengan Arab Saudi di timur dan tenggara,
Irak di timur-laut, Suriah di utara dan Tepi Barat dan Israel di barat, berbagi
kekuasaan atas Laut Mati. Satu-satunya pelabuhan Yordania adalah di ujung
barat-daya, di Teluk Aqaba, yang sebagiannya juga dikuasai oleh Israel, Mesir,
dan Arab Saudi. Lebih dari separuh Yordania diliputi oleh Gurun Arab. Tetapi,
bagian barat Yordania berupa hutan dan lahan layak tanam. Yordania adalah
bagian dari Bulan Sabit Subur. Ibu kota dan pusat pemerintahannya adalah Amman.
Yordania
didirikan pada tahun 1921, dan diakui oleh Liga Bangsa-Bangsa sebagai sebuah
negara di bawah mandat Britania pada tahun 1922 yang dikenal sebagai Emirat
Transyordania. Pada tahun 1946, Yordan menggabungi Perserikatan Bangsa-Bangsa
sebagai negara merdeka yang secara resmi dikenal sebagai Kerajaan Hasyimiyah
Yordania.
Sejarah
Pada
zaman dahulu, wilayah yang kini bernama Yordania merupakan jantung peradaban
kuno yang diuntungkan oleh letak geografisnya di kawasan Bulan Sabit Subur yang
meliputi Babilonia dan Kanaan. Kemudian, Yordania menjadi rumah bagi beberapa
kerajaan kuno meliputi: Kerajaan Edom, Moab, Ammon, dan kerajaan Nabath yang
menonjol: Petra. Tetapi, melintasi berbagai era sejarah yang berbeda-beda,
sebagian wilayah negara ini menjadi berada di bawah kendali beberapa kekuatan
tetangga, seperti Mesir Kuno pada masa peperangannya dengan Babilonia dan
Hittit; dan pada beberapa peride yang berlainan oleh Bani Israil yang diambil
pada masa penahanan Babilonia, dan yang kemudian dikalahkan oleh Bani Moab
seperti yang tertulis dalam Batu Moab.
Lebih
jauhnya, dan karena lokasinya yang strategis di pertengahan dunia kuno,
Yordania juga di bawah kendali kekaisaran-kekaisaran kuno Yunani, Persia,
Romawi, dan yang berikutnya oleh Bizantium. Masih, orang Nabath mendirikan
kerajaan merdeka yang meliputi sebagian besar wilayah Yordania modern dan
wilayah lain yang berdekatan, selama beberapa abad, sebelum akhirnya
ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi. Tetapi, terpisah dari Petra, orang Romawi
memelihara kemakmuran sebagian besar kota-kota kuno di Yordania yang menikmati
otonomi negara-kota yang singkat di bawah payung aliansi Dekapolis. Dengan
mundurnya Kekaisaran Romawi, Yordania menjadi berada di bawah kendali kerajaan
Arab Ghassan.
Pada
abad ke-7, dan karena kedekatannya dengan Damaskus, Yordania menjadi salah satu
ranah penting bagi Kekhalifahan Islam-Arab dan oleh karenanya pula mengamankan
beberapa abad kestabilan dan kemakmuran, yang mengizinkan bergulirnya identitas
Arab Islam terkini. Pada abad ke-11, Yordania menyaksikan sebuah fase
ketidakstabilan, sebab ia menjadi salah satu zona inti Perang Salib yang
berujung pada kekalahan oleh Dinasti Ayyubiyah. Yordania juga menderita akibat
serangan Mongol yang dihalang-halangi oleh Mamluk. Pada tahun 1516, Yordania
menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah dan tetap dalam keadaan demikian
hingga tahun 1918, ketika Angkatan Darat Pemberontak Arab Raya mengambil alih,
dan mengamankan Yordania terkini atas bantuan dan dukungan suku-suku Yordania
setempat.
Sebagai
saksi bagi kekayaan sejarah Yordania, peradaban Nabath meninggalkan banyak
situs arkeologi yang besar di Petra, yang dianggap sebagai salah satu Tujuh
Keajaiban Dunia Baru juga telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan,
dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Situs Warisan Dunia. Selain Petra,
peradaban-peradaban lain juga meninggalkan jejak arkeologinya di Yordania
seperti Hellenistik dan Romawi melalui reruntuhan di kota-kota Dekapolis:
Jerash, Umm Qais, Amman, Kapitolias (Beit Ras), Rafana, Pella, dan Irbid dan
situs Bizantium Umm ar-Rasas (sebuah Situs Warisan Dunia).
Kekhalifahan
Islam-Arab juga meninggalkan jejak arsitektur yang unik yang terwujud dalam
istana-istana gurun di antaranya Qasr Mshatta, Qasr al Hallabat, dan Qasr Amra
yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia; selain itu kastil Ajloun dan Al Karak
yang memadukan era Perang Salib, Dinasti Ayyubiyah, dan Mamluk. Yang terakhir
Kesultanan Utsmaniyah meninggalkan beberapa ciri kota, seperti masjid, kuburan,
stasiun kereta api, dan kastil.
Sebagian
besar wilayah Yordania modern telah berciri perkotaan. Yordania digolongkan
sebagai negara dengan tingkat "pembangunan manusia" yang tinggi
menurut Laporan Pembangunan Manusia tahun 2010. Lebih jauh lagi, Yordania juga
digolongkan sebagai pasar yang sedang tumbuh dengan sebuah ekonomi pasar yang
bebas menurut CIA World Factbook. Yordania juga dipandang sebagai sebuah
ekonomi "berpendepatan menengah-atas".
Perjanjian
perdagangan bebas dengan Amerika Serikat berlaku sejak bulan Desember 2001
menghapus segala pungutan untuk hampir semua komoditas di antara kedua-dua
negara. Yordania juga menikmati "status maju/terdepan" dengan Uni
Eropa sejak bulan Desember 2010[5] juga menjadi anggota kawasan perdagangan
bebas Eropa-Timur Tengah. Yordania mengikuti lebih banyak perjanjian
perdagangan bebas daripada negara lain di kawasan. Yordania memiliki kebijakan
"pro-Barat" dengan hubungan yang sangat akrab dengan Amerika Serikat
dan Britania Raya, dan menjadi sekutu utama (yang bukan anggota NATO) Amerika
Serikat sejak tahun 1996.
Yordania
adalah salah satu negara pendiri Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam
(OKI). Baru-baru ini, Yordania telah diundang untuk menggabungi Dewan Kerja
sama Teluk (GCC). Pemerintah Yordania adalah satu di antara tiga anggota 22
negara Liga Arab yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, dua lainnya
adalah Pemerintah Mesir dan Pemerintah Palestina.
Yordania
adalah anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Dana Arab untuk Pembangunan
Sosial dan Ekonomi, Parlemen Arab, Organisasi Pertambangan dan Pembangunan Industri
Arab, Dana Moneter Arab, Dana Moneter Internasional, Mahkamah Pidana
Internasional, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kawasan
Perdagangan Bebas Arab Raya, Komisi Sosial dan Ekonomi PBB untuk Asia Barat,
Kebijakan Lingkungan Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Yordania
menerima arus pengungsi Palestina selama lebih dari 3 dasawarsa, menjadikannya
sebagai salah satu penampung pengungsi terbesar dunia. Negara yang miskin bahan
tambang ini mengimpor minyak bumi dari negara-negara tetangga.
Pembagian
administratif
Yordania
terbagi ke dalam 12 provinsi yang bernama Kegubernuran, yang mana dibagi lagi
ke dalam 54 departemen atau distrik yang dinamakan Nahia.
Kegubernuran Ibu kota Wilayah
1.
Kegubernuran
Ajloun
2.
Kegubernuran
Aqaba
3.
Kegubernuran
Balqa Salt
4.
Kegubernuran
Ibu kota Amman Tengah
5.
Kegubernuran
Irbid
6.
Kegubernuran
Jerash
7.
Kegubernuran
Kerak
8.
Kegubernuran
Ma'an
9.
Kegubernuran
Madaba
10.
Kegubernuran
Mafraq
11.
Kegubernuran
Tafilah
12.
Kegubernuran
Zarqa
Batas Wilayah Negara
Yordania
Batas Negara /
Kerajaan Hasyimiyah Yordania
The Hashemite Kingdom
of Jordan
Yordania
adalah sebuah negara yang terletak di Benua Asia Barat Daya ( Timur Tengah )
dengan batas wilayah :
Sebelah
utara : Negara Suriah.
Sebelah
timur laut : Negara Irak.
Sebelah
timur : Negara Arab Saudi.
Sebelah
tenggara : Negara Arab Saudi.
Sebelah
selatan : Negara Arab Saudi.
Sebelah
barat daya : Negara Mesir dipisahkan
oleh Teluk Aqaba di Laut Mati.
Sebelah
barat : Negara Israel dan Palestina.
Sebelah
barat laut : Negara Israel.
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Yordania,
https://halokawan.com/batas-wilayah-negara-yordania/