Politik
etis dikemukan oleh Mr. Conrad Theodore van Deventer, seorang penganut politik
liberal. Ia mendesak pemerintah Belanda untuk meningkatkan kehidupan wilayah
jajahan.
Desakan
itu berdasarkan pertimbangan berikut:
1.
Rakyat wilayah jajahan telah bekerja
keras memberikan kemakmuran kepada Belanda (melalui tanam paksa).
2.
Oleh karena itu, Belanda wajib
memberikan kemakmuran bagi rakyat wilayah jajahan. Hal tersebut sebagai balas
budi atas kerja keras mereka.
Dalam
perencanaan pelaksanaan politik etis telah disusun suatu program yang dinamakan
Trilogi Van Deventer yang meliputi:
1.
Irigasi
Untuk
membangun sarana dan jaringan pengairan pada perkebunanperkebunan.
2.
Edukasi
Untuk
meningkatkan derajat penduduk Indonesia, maka harus segera didirikan sekolah
untuk penduduk pribumi.
3.
Migrasi
Perpindahan
penduduk ke daerah perkebunan-perkebunan untuk bekerja dengan maksud untuk
meningkatkan perekonomian penduduk pribumi.
Oleh karena itu, dibangunlah sekolah-sekolah. Sekolah dasar, sekolah
menengah, dan perguruan tinggi. Kecuali itu juga dibuka sekolah-sekolah
kejuruan, seperti sekolah pamong praja dan sekolah pertanian.