Asia
Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini
mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia
Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, Samudra
Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk
Benggala, dan anak benua India di barat.
Asia
Tenggara memiliki luas Wilayah 4.500.000
km2 (1.700.000 mil2) dengan Populasi = 618.000.000, Kepadatan 135.6 /km2 (351
/mil2), Negara dan teritori sebanyak 11 Negara. Asia Tenggara biasa dipilah
dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim
(ATM).
Negara-negara
yang termasuk ke dalam ATD adalah
1.
Kamboja
2.
Laos
3.
Myanmar
4.
Thailand
5.
Vietnam
Negara-negara
yang termasuk ATM adalah
1.
Brunei
2.
Filipina
3.
Indonesia
4.
Malaysia
5.
Singapura
6.
Timor
Leste
Malaysia,
meskipun ada bagian yang tersambung ke benua Asia, biasa dimasukkan ke dalam
ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia Tenggara terhimpun ke dalam
organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia
telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN walaupun oleh beberapa pihak, atas
alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik.
Secara
geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga
termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun, karena alasan politik
Taiwan, dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur.
Kepulauan Cocos dan Pulau Christmas, yang terletak di selatan Jawa, oleh
beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada
di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai
Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk benua
Asia.
Sejarah penamaan
Nama
untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya Asia
Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak
benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di
antaranya berada di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia
Tenggara Daratan (Indochina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia
Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti Kepulauan
Selatan (Nan Yang, Tiongkok, dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay Archipelago
menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf
Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang
Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia).
Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah
kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia.
Asia Tenggara
Asia
Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan
(seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif
stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu
dua lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah
dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia:
Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu
tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir.
Pulau
Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena
peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang
memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus
menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang
memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi
sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi Samudra Hindia
2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada
di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif.
Pulau
Jawa adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci
adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina
terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan
antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat
aktivitas kegunungapian yang tinggi.
Puncak
tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya
di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m).
Terdapat
beberapa klaim, dan perebutan wilayah, dan batas perairan di kawasan ini, yang
melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar
Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).
Geografi Asia
Tenggara
Geografi
Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan, dan kepulauan.
Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand,
dan Vietnam. Sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei,
Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Sejarah Asia Tenggara
Dengan
ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa
daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia
sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang
lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak.
Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Burma, Kamboja, dan
Vietnam.
Kerajaan
pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak
abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India
dan Tiongkok. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram.
Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan
kesultanan pertama.
Karena
kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan Tiongkok, kawasan ini banyak
terpengaruh oleh kebudayaan India, dan China. Selat Malaka merupakan jalur
perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu, dan masih bertahan hingga
sekarang.
Ekonomi
Kebanyakan
ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara
berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.
Ekonomi
kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan
pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia
Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi di kawasan ini.
Demografi
Penduduk
asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat
banyak.
1.
Kamboja suku Khmer (94%), Tionghoa (4%), suku
Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku Cham) (1%)
2.
Laos Lao Daratan Rendah (56%), Lao Theung
(34%), Lao Soung (10%)
3.
Myanmar suku Burma (68%), Shan (9%), Karen (6%),
Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa, dan Indo-Arya) (13%)
4.
Thailand suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku
Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)
5.
Vietnam suku Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai
(2%), lainnya (6%)
6.
Brunei Melayu (69%), Tionghoa (18%), suku
pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
7.
Filipina Filipino (80%), Tionghoa (10%),
Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%), Arab (1%), lainnya (2%)
8.
Indonesia suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku
Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%),
suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%),
suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%),
suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan
suku kecil dari Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
9.
Malaysia Melayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa
(30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)
10.
Singapura Tionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya
(7%), lainnya (2%)
11.
Timor
Leste suku Austronesia, suku Melayu, suku
Portugis Eropa
Agama
Agama
yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam, dan tersebar di seluruh
wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta
Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia,
Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam
terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina dan Timor
Leste. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut
oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.
Walau
begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan
mayoritas seperti Hindu di Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam di
Thailand dan Filipina bagian selatan.
Lingkungan
Garis
khayal Wallace yang memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara. Beraneka
ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan
orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa
diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.
Kerbau,
baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara,
sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan. Kancil sendiri
merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia, dan
banyak dikenal anak-anak.
Burung-burung
yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan
Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat
gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari
untuk paruhnya, dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut
diperdagangkan.
Kepulauan
Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah
perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia
(Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang membentuk kawasan
campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.
Perairan
dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat
biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan, dan
moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut
China Selatan.
Pepohonan,
dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara
di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah
dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak
mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan.
Meskipun
Asia Tenggara kaya akan flora, dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan
hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies
terancam seperti orangutan, dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap
juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi
berlangsung pada tahun 1998 di mana beberapa negara diselimuti kabut yang
tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani
Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap Transperbatasan (ASEAN Agreement
on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan polusi yang diakibatkan kabut
asap.