Terjadinya
perubahan sosial disebabkan oleh beberapa faktor yang bersifat simultan, antara
lain adalah faktor intern, faktor ekstern, faktor komunikasi, dan virus nach.
masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak
diharapkan masyarakat.
Sebab-Sebab Terjadinya Perubahan Sosial
Terjadinya
perubahan sosial disebabkan oleh beberapa faktor yang bersifat simultan, antara
lain adalah faktor intern, faktor ekstern, faktor komunikasi, dan virus nach.
Faktor intern merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial yang terdapat di
dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Terdapat beberapa faktor intern yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Adanya penemuan-penemuan baru
Penemuan-penemuan
dalam bidang komputer dan internet telah memungkinkan manusia dapat melakukan
komunikasi dan mengakses data global dalam waktu yang sangat cepat
Manusia dengan
kemampuan akal pikiran memiliki dorongan-dorongan yang kuat untuk mengadakan
kegiatan penelitian sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru yang dikenal
dengan istilah discovery. Penemuan-penemuan baru tersebut didorong oleh
beberapa hal, yakni,
(1) kesadaran manusia akan adanya beberapa kekurangan dalam kebudayaannya,
(2) munculnya beberapa ahli yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan
disiplin ilmu yang ditekuninya, dan
(3) adanya beberapa motivasi tertentu untuk melakukan kegiatan penelitian dan
sebagai upaya untuk memperoleh penemuan baru.
Penemuan-penemuan
baru tersebut tidak berhenti begitu saja. Para ahli akan selalu melakukan
langkah-langkah pengembangan yang dikenal dengan istilah inovasi, sehingga
kebudayaan akan mengalami proses penyempurnaan. Adanya berbagai penemuan
tersebut membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, di
antaranya adalah kehidupan masyarakat akan semakin mudah dan berlangsung secara
cepat. Bahkan, dewasa ini penemuan-penemuan baru telah menciptakan era
globalisasi dan era informasi sehingga segala sistem nilai dan sistem norma
yang ada di seluruh dunia akan segera diketahui oleh seluruh penduduk dunia.
b. Terjadinya mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk,
baik yang berupa urbanisasi, bedol desa, transmigrasi, imigrasi, emigrasi,
maupun remigrasi telah menyebabkan terjadinya pengurangan penduduk di suatu
daerah tertentu dan sekaligus penambahan penduduk di daerah lainnya. Keadaan
tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan lembaga
kemasyarakatan.
c. Adanya konflik-konflik dalam kehidupan
masyarakat
Mobilitas penduduk
dengan segala macam dinamika yang terjadi juga dapat menyebabkan terjadinya
konflik-konflik sosial, baik yang melibatkan antara individu suatu daerah
tertentu dan sekaligus penambahan penduduk di daerah lainnya. Keadaan tersebut
telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan lembaga
kemasyarakatan.
c. Adanya konflik-konflik dalam kehidupan
masyarakat
Mobilitas penduduk
dengan segala macam dinamika yang terjadi juga dapat menyebabkan terjadinya
konflik-konflik sosial, baik yang melibatkan antara individu dengan individu,
antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
Konflik-konflik yang berkembang tersebut tidak selalu bersifat negatif.
Seringkali konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat diikuti dengan suatu
proses akomodasi yang pada gilirannya justru akan menguatkan ikatan sosial.
d. Terjadinya revolusi dalam kehidupan
masyarakat
Sejarah telah
mencatat berbagai macam revolusi, yakni suatu perubahan yang terjadi secara
besar-besaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada abad ke-18 di
Inggris telah terjadi revolusi pertanian dan revolusi industri yang membawa
akibat terjadinya perubahan dalam tata kehidupan manusia di seluruh dunia. Pada
abad ke-18 itu pula telah terjadi revolusi politik di Amerika Serikat dan di
Perancis yang membawa akibat berkembangnya isu demokratisasi dan penegakan
hak-hak asasi manusia dalam kehidupan politik di seluruh dunia.
Pada abad ke-20 di
Rusia juga terjadi revolusi politik yang mengakibatkan terjadinya perubahan
besar terhadap tata kehidupan masyarakat Rusia baik dalam
bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Banyak sekali revolusi yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat, termasuk di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus
1945, di Indonesia telah terjadi revolusi fisik yang berupa pendobrakan
kekuatan kolonial oleh kekuatan nasional yang melahirkan negara kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Revolusi fisik tersebut telah
mengangkat derajat dan martabat dan sekaligus merubah tata kehidupan masyarakat
Indonesia sebagai masyarakat yang bebas dari belenggu penjajahan.
Faktor ekstern
merupakan sebab-sebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat
tersebut. Dalam hubungan ini, Soerjono Soekanto menyebutkan adanya beberapa
faktor yang mendorong dan sekaligus beberapa faktor yang menghalangi terjadinya
perubahan sosial.
Adapun beberapa
faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah:
(1) adanya kontak dengan kebudayaan lain,
(2) adanya sistem pendidikan modern,
(3) adanya keinginan yang besar untuk maju dan adanya sikap menghargai hasil
karya seseorang,
(4) adanya sikap toleransi terhadap nilai budaya yang dianggap menyimpang,
(5) terdapatnya sistem pelapisan terbuka yang memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi masing-masing individu untuk berkembang,
(6) konfigurasi penduduk yang heterogen,
(7) adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu,
(8) adanya orientasi ke masa depan, dan
(9) adanya nilai-nilai dasar bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki kehidupannya.
Sedangkan beberapa
faktor penghalang proses perubahan sosial antara lain adalah:
a. kurangnya hubungan dengan masyarakat lain sehingga tidak ada motivasi
yang cukup untuk berkembang,
b. lambannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suatu
masyarakat,
c. sikap masyarakat yang terlalu mempertahankan nilai-nilai tradisional,
d. adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam secara kuat (vested
interest),
e. berkembangnya prasangka (prejudice) terhadap segala hal yang dianggap
baru,
f. ketakutan akan terjadinya disintegrasi apabila terjadi perubahan dalam
kehidupan masyarakat,
g. adanya hambatan yang bersifat ideologis,
h. berkembangnya adat atau kebiasaan lama, dan
i. adanya nilai dasar yang beranggapan bahwa hakikat hidup adalah buruk dan
tidak mungkin dapat diperbaiki nilai-nilai tradisional,
j. adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam secara kuat (vested
interest),
k. berkembangnya prasangka (prejudice) terhadap segala hal yang dianggap
baru,
l. ketakutan akan terjadinya disintegrasi apabila terjadi perubahan dalam
kehidupan masyarakat,
m. adanya hambatan yang bersifat ideologis, (8) berkembangnya adat atau
kebiasaan lama, dan
n. adanya nilai dasar yang berang-gapan bahwa hakikat hidup adalah buruk dan
tidak mungkin dapat diperbaiki Dewasa ini kebudayaan barat menggejala dalam
kehidupan remaja di seantero Asia
Faktor komunikasi
merupakan faktor terpenting yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Seperti yang diketahui bahwa ide-ide perubahan akan disalurkan dalam kehidupan
masyarakat melalui komunikasi. Penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi
informasi yang memungkinkan masyarakat dunia menjadi masyarakat global.
Apapun yang terjadi
di belahan dunia manapun, baik yang berupa gagasan, sistem nilai dan sistem
norma, sistem keyakinan, maupun kebudayaan fisik lainnya akan segera diketahui
oleh manusia di seluruh dunia dalam waktu sekejap. Kondisi tersebut telah
memungkinkan manusia di seluruh dunia untuk mengenal sistem nilai dan sistem
norma yang berkembang dalam kehidupan masyarakat lain. Jika seseorang atau
sekelompok orang merasa tertarik untuk meniru kebudayaan asing, hal tersebut
dapat segera dilakukan dengan alasan memiliki hak asasi yang tidak dapat
diganggu gugat.
Kondisi tersebut
senada dengan pernyataan Alvin L. Bertrand, bahwa awal dari proses perubahan
itu adalah komunikasi, yakni proses penyampaian informasi dari satu pihak ke
pihak lain sehingga tercapai pemahaman bersama.