Kontravensi
adalah suatu bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Kontravensi ditandai oleh adanya gejala
ketidakpastian mengenai diri seorang atau suatu rencana dan persaan tidak suka
yang disembunyikan, kebencian, keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
Kontravensi
adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap
unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Sikap tersembunyi ini bisa
berubah menjadi kebencian, akan tetapi tidak menjadi sebuah pertentangan atau
konflik. Contoh sikap kita terhadap orang yang tidak disukai, sikap terhadap
guru yang tidak disenangi, atau sikap kita terhadap program pemerintah yang
tidak sesuai dengan keinginan.
Bentuk-bentuk
kontravensi yang terjadi dalam kehidupan manusia antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Perbuatan-perbuatan
seperti penolakan, perlawanan, menghalang-halangi, protes, mengganggu,
mengacaukan rencana orang lain dan sebagainya.
2. Pernyataan
keras tentang sesuatu di muka umum, memaki-maki baik secara langsung atau
menggunakan media surat, tulisan, memfitnah dan sebaginya.
3. Menghasut,
menyebar desas-desus, mengecewakan pihak lain dan sebagainya.
4. Menceritakan
rahasia pihak lain, berkhianat dan sebagainya.
5. Mengejutkan
lawan, mengganggu, membingungkan lawan
Tipe-tipe
kontravensi yang terjadi dalam kehidupan manusia antara lain:
1) kontravensi
antar generasi dalam masyarakat;
2) kontravensi
yang menyangkut seksual;
3) kontravensi
parlementer;
4) kontravensi
antar masyarakat;
5) antagonisme
keagamaan;
6) kontravensi
intelektual; dan
7) oposisi moral.