Republik
Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu
pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa
terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya
Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol
administratif dan 1 kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan luas
wilayah terkecil di kawasan Asia.
Tinggi
rata-rata permukaan tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut,
hal ini menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia. Puncak
tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini
juga dikenal sebagai negara yang memiliki puncak tertinggi paling rendah di
dunia. Keadaan ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu
pariwisata dan perikanan. Negara ini sangat dikenal memiliki banyak pantai yang
indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya.
Penangkapan dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke
beberapa negara Asia dan Eropa.
Asal Muasal Nama
Maladewa
Nama
Maladewa mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan) dan
dvīpa (pulau), atau මාල දිවයින Maala Divaina
("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang Maladewa disebut
Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi kuno, terkait dengan istilah
Sanskerta dvīpa (द्वीप)) yang artinya
"pulau", dan Dhives (Dhivehin) yang berarti "orang pulau"
(seperti halnya Maldivians). Selama masa kolonial, orang-orang Belanda menyebut
penduduk negeri ini sebagai Maldivische Eilanden dalam catatan-catatan mereka,
sedangkan Maldive Islands adalah versi lidah orang-orang Inggris, yang
selanjutnya menjadi nama yang umum dipakai yaitu "Maldives".
Babad
Sri Lanka kuno Mahawamsa menyebut kepulauan ini sebagai Mahiladiva
("Island of Women/Pulau Perempuan", महिलादिभ) dalam bahasa Pali,
yang mungkin merupakan salah pengucapan dari istilah Sanskerta yang berarti
"kalung bunga".
Hogendorn
berteori bahwa nama Maladewa berasal dari istilah Sanskerta mālādvīpa (मालाद्वीप), yang artinya
"garland of islands/untaian pulau-pulau". Dalam bahasa Malayalam,
diucapkan sebagai Maladweepu (മാലദ്വീപ്). Dalam bahasa Tamil, diucapkan sebagai
MalaiTheevu (மாலைத்தீவு). Meskipun nama-nama
ini tidak disebutkan dalam literatur manapun, namun naskah-naskah klasik berbahasa
Sanskerta yang berasal dari periode Vedic menyebutkan "Hundred Thousand
Islands/Kepualuan Ratusan Ribu" (Lakshadweepa), nama generik yang mencakup
tidak hanya Maladewa, tetapi juga Laccadives, Kepulauan Aminidivi, Minicoy dan
Kepulauan Chagos.
Beberapa
penjelajah kuno seperti Ibn Batuta menyebut kepulauan ini Mahal Dibiyat (محل دبيأت)
dari kata Arab Mahal ("place/tempat"), yang semestinya berasal dari
cara pengucapan pengelana-pengelana Berber terhadap nama tempat tersebut,
melintasi wilayah India Utara Muslim, di mana istilah-istilah Perso-Arabic
dikenal dalam kosa kata lokal. Nama inilah yang sekarang dicantumkan di dalam
simbol resmi negara Maladewa. Nama klasik Persia/Arab untuk Maladewa adalah
Dibajat.
Sejarah
Sejarah
awal negara ini tidak diketahui secara pasti. Menurut legenda, seorang pangeran
Sinhalese (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya,
seorang putri dari Raja Sri Lanka, di Maladewa dan menetap di sana sebagai
sultan pertama. Selama berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari
Arab dan India. Pada abad ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama
15 tahun (1558-73) sebelum akhirnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar
Al-Azam.
Sejak
tahun 1887 hingga kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara ini menjadi
bagian dari perwalian Inggris. Sejak tahun 1153 hingga 1968, negara ini
berbentuk kesultanan Islam yang independen.[4] Setelah memperoleh kemerdekaan
dari Inggris, bentuk pemerintahan kesultanan hanya bertahan selama tiga tahun
dan kemudian dihapuskan serta diganti menjadi republik.
Beberapa
bencana alam besar pernah melanda kepulauan ini, di antaranya adalah gelombang
tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April 1987.[4] Pada Desember 2004,
tsunami Samudera Hindia menggenangi sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber
air, merusak rumah, tanah, dan persediaan air tanah.
Penduduk
Penduduk
Maladewa disebut orang Divehi. Mereka menamakan negara mereka Divehi rājje yang
berarti Kerajaan Kepulauan.[5] Secara etnografi, orang Divehi dibagi menjadi
tiga kelompok yaitu kelompok utama penduduk Maldives yang menempati IhavandippuỊu
(Haa Alif) hingga Haddummati (Laamu), kelompok selatan Maladewa yang mendiami
tiga atol paling selatan di ekuator, dan penduduk Minicoy yang menempati pulau
sepanjang 10 km dibawah administrasi India.[5] Berdasarkan etnisnya, penduduk
Maladewa dibagi menjadi 4, yaitu Sinhalese, DravidiaBangsa Dravida, Arab, dan
Afrika berkulit hitam. Hanya ada satu etnik minoritas di negara ini, yaitu Suku
Indian.[6]
Perekonomian Maladewa
Selain
sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Maladewa, kegiatan
ekspor ikan tuna juga menjadi salah satu pendapatan penting negara ini.[4]
Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor oleh Maladewa merupakan
produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang diasinkan, dan tuna
kaleng.
Kondisi
tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam di negara ini sangat
terbatas, hanya beberapa tanaman seperti kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga,
talas, ubi, dan bawang yang dapat tumbuh di area negara ini. Hal ini juga
menyebabkan sebagian besar makanan harus diimpor dari luar negeri.
Industri
di negara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan, pengalengan tuna,
serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan. Beberapa negara yang
berhubungan baik dalam perekonomian Maladewa adalah Jepang, Sri Lanka, Thailand,
dan Amerika Serikat.
Batas Negara Republik
Maladewa
Republic of Maldives
( Bahasa Inggris )
Posisi
Negara Maladewa.
Maladewa
( Maldives ) adalah sebuah negara kepulauan yang terletas di Samudra Hindia.
Negara tetangga yang letaknya terdekat dengan Maladewa adalah negara India dan
Sri Lanka di Sebelah Timur Laut. Male adalah Ibu Kota Negara kecil dengan luas
wilayah 298 km² ini.
Pembagian
administratif di Maladewa
Maladewa
memiliki 7 provinsi masing-masing terdiri dari divisi administrasi berikut
(ibukota Malé adalah divisi pemerintahan mereka sendiri):
1.
Provinsi
Mathi-Uthuru; terdiri dari Atol Haa Alif, Atol Haa Dhaalu dan Atol Shaviyani.
2.
Provinsi
Uthuru; terdiri dari Atol Noonu, Atol Raa, Atol Baa dan Atol Lhaviyani.
3.
Provinsi
Medhu-Uthuru; terdiri dari Atol Kaafu, Atol Alifu Alifu, Atol Alifu Dhaalu dan
Atol Vaavu
4.
Provinsi
Medhu; terdiri dari Atol Meemu, Atol Faafu dan Atol Dhaalu.
5.
Provinsi
Medhu-Dhekunu; terdiri dari Atol Thaa dan Atol Laamu.
6.
Provinsi
Mathi-Dhekunu; terdiri dari Atol Gaafu Alifu dan Atol Gaafu Dhaalu.
7.
Provinsi
Dhekunu; terdiri dari Gnaviyani Atol dan Kota Addu.
Prestasi
Maladewa
berhasil mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal
jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan
total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada saat yang bersamaan.
Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009. Maladewa adalah negara
pertama yang membuka sebuah kedutaan virtual, di dunia maya Second Life pada
tanggal 22 Mei2007. Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat
kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed.
Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah
deklarasi yang bertujuan untuk mengadakan aksi global terhadap perubahan iklim,
di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu
bagian dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO
350.org".
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Maladewa,
https://halokawan.com/batas-wilayah-negara-tetangga-maladewa/