Perkembangan agama dan kebudayaan
Hindu–Buddha dikawasan Indonesia berimbas pada corak
pemerintahan.Kerajaan-kerajaan Hindu–Buddha berdiri dan mulai memainkan
peranan dalam kehidupan masyarakat Indonesia ketika
itu. Pada subbab ini, kita akan mempelajari beberapakerajaan Hindu dan Buddha
yang pernah ada di Indonesia.
1.
Kerajaan Kutai
Keberadaan Kerajaan Kutai dapat terlacak
dengan ditemukannyaprasasti berupa tulisan dalam bahasa Sanskerta dengan
hurufPallawa yang dipahatkan pada tujuh monumen batu. Monumenbatu tersebut
dinamakan yupa, yang ditemukan di tepi huluSungai Mahakam, Kalimantan
Timur.Berdasarkan isi tulisan, yupa-yupa tersebut dibuat oleh parabrahmana
Hindu yang tinggal di Kutai sebagai tanda terimakasih pada seorang raja bernama
Mulawarman yang telahmenghadiahkan 20.000 ekor sapi pada mereka.
Beberapa yupalainnya kemudian mengisahkan
bahwa Raja Mulawarmanadalah putra Raja Aswawarman dan cucu dari
Kudungga.Penemuan tujuh yupa yang menceritakan seorang raja Hindumembuktikan
bahwa pada masa tersebut, pengaruh Hindutelah masuk dan kuat di Indonesia.
Dengan penemuan tersebut,masyarakat Kutai pada masa itu pun sudah dapat
dipastikanmemeluk agama Hindu, karena rakyat biasanya mengikutikepercayaan
pemimpinnya. Sebagai masyarakat Hindu, sudahpasti masyarakat Kutai juga
memberlakukan sistem kasta dalamkehidupan kemasyarakatan sehari-hari.
2.
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang
pada zamanyang sama dengan Kerajaan Kutai, yakni pada abad ke-5 M.Keberadaan
kerajaan ini dapat terlacak dengan ditemukannyatujuh buah prasasti. Lima di
antara tujuh prasasti tersebutditemukan di Bogor, yakni Prasasti Ciaruteun,
Prasasti KebonKopi, Prasasti Pasir Jambu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti
MuaraCianten. Sementara itu, Prasasti Tugu ditemukan di Cilincing,Jakarta, dan
Prasasti Lebak ditemukan di Banten.
a.
Prasasti Tugu
Prasasti terpanjang dan terpenting adalah
Prasasti Tugu yangmengisahkan dilakukannya pembangunan saluranpengairan
sepanjang 6.112 tombak (sekitar 12 km) atasperintah Raja Purnawarman. Saluran
air tersebut kemudiandiberi nama gomati. Pembangunan saluran
tersebutdilaksanakan pada tahun ke-22 pemerintahan RajaPurnawarman dan dapat
diselesaikan selama 21 hari. Selainsaluran gomati, prasasti tersebut juga
menceritakan tentangpembangunan saluran chandrabhaga.
Nama Taruma dihubungkandengan nama Citarum,
karenabeberapa prasasti dari KerajaanTarumanegara ditemukan disekitar Sungai
Citarum di JawaBarat.
b.
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun menggambarkan dua telapak
kaki dengantulisan Pallawa berbahasa Sanskerta. Arti tulisan tersebutkurang
lebih berbunyi:“Dua telapak kaki yang seperti telapak kaki Dewa Wisnu iniadalah
telapak kaki milik Yang Mulia sang Purnawarman,raja negara Taruma yang paling
gagah di dunia”.
c.
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di
Cibungbulang, Bogor.Prasasti ini menggambarkan dua telapak kaki gajah
yangdinyatakan sebagai tapak kaki Airawata (gajah kendaraanDewa Wisnu). Isi
prasasti tersebut sebagian tidak dapatdibaca karena ada bagian-bagian yang
telah usang.
d.
Prasasti Jambu
Prasasti ini disebut juga Prasasti Pasir
Koleangkak, terletakdi daerah perkebunan jambu, berjarak 30 km sebelah
baratBogor. Prasasti ini mengisahkan kehebatan Raja Purnawarman.
e.
Prasasti Lebak
Prasasti Lebak memiliki kemiripan model
tulisan denganPrasasti Tugu. Prasasti Lebak yang ditemukan pada tahun1947
isinya menggambarkan tentang keagungan dankebesaran Raja Purnawarman.Selain
prasasti yang telah disebutkan, ditemukan juga arca-arcasebagai bukti
keberadaan Kerajaan Tarumanegara,antara lain Arca Rajasari, Arca Wishnu Cibuaya
I, dan ArcaWishnu Cibuaya II. Selain dari prasasti-prasasti dan arca,juga
diperoleh berita luar negeri dari Fa Hien, seorang Cinayang beragama
Buddha.Berdasarkan berita dari catatan Fa Hien, diketahui bahwapenduduk
Tarumanegara ada yang beragama Buddha,namun agama mayoritas penduduknya adalah
Hindu.
3.
Kerajaan Mataram Kuno
Ada banyak sumber berita yang menceritakan
keberadaanKerajaan Mataram Kuno. Sumber yang berupa peninggalantertulis, di
antaranya Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasan(778 M), Prasasti Karang
Tengah (824 M), Prasasti Argapura (863M), dan Prasasti Kedu (907 M).
Sumber-sumber lainnya berupadongeng-dongeng yang diceritakan secara
turun-temurun. Adasatu dongeng yang dibukukan, yakni Babad Parahyangan,
sertacerita-cerita dari luar negeri.
Prasasti Canggal yang bertahun 732 M
ditemukan pada sebuahbangunan lingga yoni di Gunung Wukir. Prasasti
tersebutberhuruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta. Berdasarkan prasastitersebut,
raja yang bernama Sanjaya membangun lingga yonisebagai penghormatan kepada Dewa
Syiwa. Dapat disimpulkanbahwa Raja Sanjaya dan sebagian besar rakyatnya
beragamaHindu.
Kitab Babad Parahyangan menceritakan bahwa
Sanjaya adalahkeponakan dari seorang pangeran yang bernama Sanna.Dikisahkan
bahwa Pangeran Sanna berperang dengan RajaPurbasora dari Galuh (sekarang kita
mengenalnya sebagaiCiamis). Karena kalah, Sanna lalu menyingkir ke
GunungMerapi. Kemudian, di kawasan Gunung Merapi tersebut diamembangun kerajaan
baru. Raja pengganti Sanna, yakniSanjaya kembali ke Galuh dan membalas
kekalahan Sannakepada Raja Purbasora. Berdasarkan hal tersebut, maka anakcucu
Sanjaya yang memerintah di Mataram Lama kemudiandisebut Dinasti Sanjaya.
Selain itu, Sanjaya dikisahkan memiliki
wilayah kekuasaan yangluas, bahkan hingga ke negeri Kamboja. Hal tersebut
diceritakanoleh tiga sumber yang berbeda, yakni Babad Parahyangan, AbuZayd
(seorang pengembara dari Arab), dan sebuah prasasti diThailand. Diceritakan bahwa
Dinasti Sanjaya yang merupakanpenganut Hindu menyerang Kerajaan Chenla yang
beragamaBuddha di Kemir (Khmer/Kamboja). Peperangan berakhirdengan kekalahan
Chenla, kemudian raja Chenla yang bernamaJayawarman dibawa ke Mataram sebagai
tawanan. RajaJayawarman kemudian dibebaskan dan diberi sebidang tanahdi
Mataram. Di kemudian hari, keluarga Raja Jayawarmantersebut justru lebih
berpengaruh daripada keluarga Sanjaya.Mereka pun dapat menguasai Jawa dan
membangun dinastibaru, yakni Dinasti Syailendra. Dinasti Syailendra
terkenalkarena salah satu peninggalannya, yakni Candi Borobudur.
Dinasti Syailendra yang beragama Buddha
akhirnya lebihmendominasi pemerintahan. Sehingga, Mataram diperintaholeh dua
dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.Wilayah Mataram pun
terbagi dua, wilayah utara diperintaholeh Dinasti Syailendra dan wilayah
selatan diperintah olehDinasti Sanjaya.
Kemudian, dua dinasti tersebut dapat
dipersatukan denganpernikahan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang
beragamaHindu dengan Pramodhawardhani dari Dinasti Syailendra yangberagama
Buddha. Rakai Pikatan memengaruhi istrinya untukmenuntut hak tahta Dinasti
Syailendra dari Raja Balaputradewa(adik Pramodhawardhani), sehingga perang
saudara terjadi.Balaputradewa akhirnya kalah dan lari ke Sumatra. Denganbegitu,
pemerintahan Mataram kembali dipersatukan di bawahDinasti Sanjaya. Hal tersebut
membuktikan walaupun rakyatMataram Kuno berbeda agama (Hindu dan Buddha),
namunmemiliki toleransi yang tinggi.
Berdasarkan Prasasti Kedu bertahun 907 M yang
dikeluarkanoleh Raja Rakai Watuhura Dyah Balitung, dapat diketahui nama-namaraja
yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno.Raja-raja itu berturut-turut yakni
Raja Sanjaya, RakaiPanangkaran, Rakai Panunggulan, Rakai Warak, Rakai
Garung,Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, danRakai Watuhura
Dyah Balitung.Sepeninggal Dyah Balitung, Mataram Kuno mengalamikemunduran dan
berturut-turut diperintah oleh raja-raja yanglemah seperti Daksotama, Dyah
Tulodong, dan yang terakhirDyah Wawa. Raja Dyah Wawa memiliki perdana
menterisekaligus menantunya bernama Mpu Senduk yang padaakhirnya mengambil alih
tahta dan memindahkan ibu kotakerajaan ke Jawa Timur. Setelah itu, riwayat
Kerajaan MataramKuno berakhir.
4.
Kerajaan Medang Kamulan, Kahuripan, dan Kediri
Seperti telah kamu ketahui, riwayat Kerajaan
Mataram Kunoberakhir setelah Mpu Senduk mengambil alih tahta danmemindahkan ibu
kota kerajaan ke Medang Kamulan. Sebagairaja, Mpu Senduk diberi gelar Sri
Isyana, sehingga keluarganyadisebut Dinasti Isyana.Selanjutnya, Medang Kamulan
diperintah oleh cucu MpuSenduk yang bernama Dharmawangsa. Karena ingin
menguasaijalur perdagangan di Selat Malaka, maka pada tahun 1003Dharmawangsa
menyerang Kerajaan Sriwijaya. Namunserangan tersebut tidak berhasil, bahkan Sriwijaya
dapatmembalas hingga Kerajaan Medang Kamulan pun runtuh.
Pada saat Medang Kamulan diserang oleh
Kerajaan Sriwijaya,salah seorang menantu Dharmawangsa yang bernama
Airlanggaberhasil melarikan diri ke hutan bersama pengikutnya yangsetia,
Narottama. Setelah hidup mengembara di hutan danmendapat gemblengan dari para
brahmana, pada tahun 1019Airlangga dinobatkan menjadi raja. Selanjutnya
diamemindahkan ibu kota kerajaan ke Kahuripan. Sampai padaakhirnya,
pemerintahan dinasti berakhir.
Airlangga meninggal pada tahun 1049 M. Untuk
menghindariperang saudara, kerajaan dibagi dua untuk dua putra Airlangga,yakni
Kerajaan Kahuripan dengan ibu kota Janggala danKerajaan Kediri dengan ibu kota
Daha. Raja Kahuripan adalahMapanji Garasakan dan raja Kediri yaitu Sri Samarawijaya.Kemudian,
keduanya terlibat perang saudara. Perang saudaratersebut tampaknya berlangsung
hingga bertahun-tahun.Terbukti setelah itu, tidak ada lagi prasasti atau sumber
beritayang menceritakan kedua kerajaan tersebut.Namun, pada tahun 1116 di Kediri
muncul seorang rajabernama Sri Bameswara yang memerintah hingga tahun 1134.
Sri Bameswara kemudian digantikan oleh Raja
Jayabayamemerintah hingga tahun 1159 M. Setelah itu, berturut-turutKediri
diperintah oleh Sri Sarweswara (1159–1170), SriAryaswara (1170–1180), Sri
Gandra (1181–1182), dan SriKameswara (1182–1185).
Tahun 1185, Kertajaya naik tahta menggantikan
Sri Kameswara.Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara
dirinyadengan para brahmana. Pertentangan terjadi karena Kertajayaingin
disembah sebagai dewa, sehingga para brahmana marahdan menganggapnya telah
melanggar ajaran agama Hindu yangmereka anut. Kemudian para brahmana melarikan
diri keTumapel. Mereka meminta perlindungan kepada bupatiTumapel yang saat itu
dijabat oleh Ken Arok. Ken Arokkemudian melindungi para brahmana dan hal
tersebutmembuat Raja Kertajaya murka. Maka pada tahun 1222, RajaKertajaya pun
menyerang Tumapel. Dalam sebuah pertempurandi Kota Ganter, Raja Kertajaya
terbunuh. Peristiwa itu menandaiberakhirnya riwayat Kerajaan Kediri.
5.
Kerajaan Singasari
Setelah berakhirnya riwayat Kerajaan Kediri,
di Pulau Jawa tidakada kerajaan yang mengatur dan memimpin rakyat. Melihathal
tersebut, Ken Arok segera memproklamasikan berdirinyaKerajaan Singasari.
Wilayah-wilayah yang sebelumnyamerupakan bagian dari Kerajaan Kediri segera
diambil alih. KenArok pun menduduki tahta sebagai raja Singasari yang
pertama.Sebelum menjadi raja, Ken Arok menduduki jabatan bupatiTumapel setelah
membunuh bupati Tumapel sebelumnya,yakni Tunggul Ametung dengan keris buatan
Mpu Gandring.Mpu Gandring sendiri tewas dibunuh Ken Arok dengan kerisyang sama.
Selain mengambil jabatan Tunggul Ametung, KenArok juga menikahi istri Tunggul
Ametung yang bernama KenDedes.Saat dinikahi oleh Ken Arok, Ken Dedes sedang
mengandungtiga bulan dari hasil perkawinan sebelumnya dengan TunggulAmetung.
Kemudian, Ken Dedes melahirkan anak tersebut dandiberi nama Anusapati. Kemudian
dari pernikahannya denganKen Arok, Ken Dedes melahirkan Mahisa Wong Ateleng.
Selanjutnya, Ken Arok menikah lagi dengan Ken
Umang danmempunyai anak yang diberi nama Tohjaya.Sebagai raja, Ken Arok
bergelar Sri Ranggah RajasaAmurwabhumi. Dengan begitu, anak cucunya yang
selanjutnyamemerintah Singasari disebut Dinasti Rajasa. Ken Arok hanyasempat memerintah
selama 5 tahun. Pada tahun 1227, Ken Arokdibunuh oleh Anusapati sebagai
pembalasan dendam atasperistiwa pembunuhan Tunggul Ametung oleh Ken Arok.
KenArok dibunuh dengan keris yang sebelumnya digunakan untukmembunuh Tunggul
Ametung.
Kemudian Anusapati naik tahta menjadi raja
hingga akhirnya,pada tahun 1248 M Anusapati dibunuh oleh Tohjaya pada
suatuarena sabung ayam dengan keris yang sebelumnya digunakanuntuk membunuh Ken
Arok.Selanjutnya, Tohjaya menduduki tahta menggantikanAnusapati. Namun tidak lama
kemudian, Tohjaya tewasdibunuh oleh Ranggawuni, anak Anusapati. Ranggawuni
punnaik tahta bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Untuk lebihmemperkuat
pemerintahannya, ia mengangkat putra MahisaWong Ateleng yang bernama Mahisa
Campaka sebagai RatuAngabhaya.
Pada tahun 1254, Wisnuwardhana mengangkat
putranya yangbernama Kertanegara sebagai raja muda (Yuvaraja).
KarenaKertanegara masih kecil, pemerintahan masih dijalankan olehWisnuwardhana
sendiri.Wisnuwardhana adalah satu-satunya raja Singasari yang tidakmati terbunuh.
Ia meninggal pada tahun 1268 dan Kertanegarapun menggantikannya.
Sebagai raja, Kertanegara bergelar Sri
Maharajadiraja SriKertanegara. Kertanegara bercita-cita untuk
mempersatukansemua wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Singasari. Untuktujuan
tersebut, pada tahun 1275 Kertanegara mengirim utusandan pasukan ke Melayu
(ekspedisi Pamalayu). Pengirimanutusan tersebut bertujuan untuk mempererat
hubungan denganKerajaan Melayu, sekaligus untuk merebut jalur perdagangandi
Selat Malaka guna membendung Kerajaan Sriwijaya.
Kertanegara menganggap bahwa penguasaan Selat
Malakasangat diperlukan untuk menahan kemungkinan adanyaserangan dari Mongol
yang saat itu diperintah oleh Kaisar KubilaiKhan.Kaisar Kubilai Khan saat itu
memang sedang giat memperluaskerajaannya. Berkali-kali ia mengirim utusan
kepadaKertanegara agar tunduk pada kekuasaan Mongol. Tercatatbahwa tahun 1280,
1281, dan 1286 ia mengirimkan utusan.Pada tahun 1289 M, ia kembali mengirim
utusan yang bernamaMeng Chi. Kertanegara yang biasanya menolak baik-baikpermintaan
Kubilai Khan, kali itu merasa marah sekali.
SuratKubilai Khan yang dibawa Meng Chi
dirobek-robek, kemudianutusan tersebut dipotong kedua telinga dan hidungnya,
sertarambutnya digunduli. Di kepala Meng Chi, ditulisnya suratbalasan yang
menyatakan bahwa ia tak akan pernah takluk padaraja mana pun.Kubilai Khan
sangat marah sekali atas perlakuan Kertanegarapada utusannya. Dia langsung
mengirim ribuan pasukan kePulau Jawa.
Saat pasukannya tiba di tahun 1292,
Kertanegara telah wafatkarena terjadi pemberontakan Kediri yang
dipimpinJayakatwang.Namun pada saat terjadi pemberontakan, seorang
menantuKertanegara yang bernama Raden Wijaya melarikan diri keMadura dan
meminta perlindungan Bupati Madura AryaWiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja,
Raden Wijaya berhasilmembentuk pasukan.Kemudian, begitu mengetahui bahwa
pasukan Mongol telahtiba di Jawa, maka Raden Wijaya pun menggunakanmuslihatnya.
Kepada pasukan Mongol, dikatakannya bahwaJayakatwang adalah raja Singasari yang
mereka cari. PasukanMongol pun menyerang istana Singasari yang telah
dikuasaiJayakatwang dan berhasil.
6.
Kerajaan Majapahit
Sepeninggal Kerajaan Singasari, di Jawa
terjadi kekosongankekuasaan. Raden Wijaya segera menobatkan diri sebagai
rajadengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Kemudian, diamemindahkan ibu
kota ke Mojokerto. Dari sini dimulailahriwayat Kerajaan Majapahit.Masa
pemerintahan Kertarajasa berjalan dengan goyah.Pemberontakan terjadi di
beberapa tempat di antaranyadilakukan oleh Sora, Nambi, dan Kuti yang merupakan
kawan-kawanKertarajasa saat mengusir Jayakatwang dan tentaraMongol. Mereka
tidak puas atas jabatan yang diberikan setelahKertarajasa menjadi raja. Hingga
wafatnya Kertarajasa padatahun 1309, masih banyak pemberontakan yang belum
berhasildipadamkan.
Kertarajasa digantikan oleh putranya yang
bernama Jayanegara.Seperti halnya masa pemerintahan Kertarajasa, pada
masapemerintahan Jayanegara pun banyak terjadi pemberontakandi mana-mana.
Sebagian besar pemberonta-kan justrudilakukan oleh para pejabat negara yang tidak
puas atas jabatanyang diberikan.Salah satu pemberontakan paling dahsyat
dilakukan oleh Kutipada 1319. Kuti berhasil menduduki ibu kota hingga
rajamengungsi ke Desa Bedander yang disertai oleh pasukanbhayangkari (pasukan
pengawal raja). Pasukan bhayangkaritersebut dipimpin oleh seorang komandan
bernama GajahMada.
Dengan kelihaiannya, Gajah Mada dapat
membalikkankeadaan dan mengembalikan raja ke istananya sekaligusmemadamkan
pemberontakan Kuti. Atas jasanya, Gajah Madadiangkat sebagai patih untuk wilayah
Daha dan Kahuripan.Jayanegara wafat pada 1328 karena dibunuh oleh
tabibpribadinya yang bernama Tanca. Oleh karena saat wafatJayanegara tidak
memiliki anak, maka adik perempuanJayanegara yang bernama Tribhuwanattunggadewi
naik tahta.
Pada masa kepemimpinannya, pemerintahan mulai
berjalanbaik walau masih ada beberapa pemberontakan, antara lainpemberontakan
yang dilakukan Sadeng dan Keta pada tahun1331. Pemberontakan tersebut kembali
dapat dipadamkan olehGajah Mada. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat sebagaimahapatih,
jabatan yang setara dengan perdana menteri dizaman sekarang. Saat
pengangkatannya sebagai mahapatihtersebut, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang
terkenalsebagai Sumpah Palapa. Sumpah Palapa berisi pernyataanbahwa Gajah Mada
tidak akan menyantap makanan enak yangmengandung rempah dan garam hingga
seluruh Nusantaratunduk di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada menyusunkitab
Kutaramanawa sebagai dasar hukum di KerajaanMajapahit.
Tribhuwanattunggadewi memerintah selama 22
tahun hinggatahun 1350. Setelah itu tahta diserahkan pada putranya yangmasih
berusia 15 tahun, Hayam Wuruk. Sebagai raja, HayamWuruk bergelar Sri
Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya,Majapahit mengalami masa puncak
kejayaan. PemerintahanRajasanegara yang didampingi oleh Mahapatih Gajah
Madaberhasil mempersatukan hampir seluruh Nusantara di bawahkekuasaan
Majapahit. Wilayah kekuasaan Majapahit terbentangdari Sumatra hingga Papua.
Wujud dari Sumpah Palapa salah satunya
tergambar dalamtoleransi kehidupan beragama. Hal ini terbukti
adanyaDharmadhyaksa ring Kasaiwan yang mengurus Siwaisme danDharmadhyaksa ring
Kasogatan untuk agama Buddha. Gambarantoleransi Majapahit dipaparkan dalam
kitab Sutasoma karyaMpu Tantular yang berisi ajaran agama yang di
dalamnyaterdapat ungkapan Bhinneka Tunggal Ika.Akhir kerajaan Majapahit berawal
dari wafatnya Gajah Madapada tahun 1364. Ada beberapa faktor yang
menyebabkanKerajaan Majapahit mengalami kemunduran, di antaranyaadalah
terjadinya sengketa keluarga yang berlarut-larut yangberpangkal dari masalah
perebutan kekuasaan. Hal tersebutmenyebabkan pemerintahan tidak stabil dan
penguasa bergantigantidengan cepat sehingga satu per satu wilayah
taklukanMajapahit memerdekakan diri atau jatuh ke tangan kerajaanlain.Keadaan
bertambah parah dengan adanya pengaruh Islam yangsemakin kuat sehingga rakyat
banyak yang berpindah agama.Hal ini berujung dengan berdirinya kerajaan Islam
Demak diJawa.
7.
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh kuat di
kawasan AsiaTenggara. Berbagai sumber berita baik dari dalam negerimaupun luar
negeri menyebutkan bahwa kerajaan inimempunyai peran yang sangat penting dalam
peta pelayarandan perdagangan di kawasan Selat Malaka.Sumber dari luar negeri
tersebut adalah Prasasti Ligor(Malaysia), Prasasti Kanton (Cina), serta Berita
dari Cina, yaitucatatan Dinasti Tang dan catatan I-Tsing.Sedangkan sumber
sejarah dari dalam negeri berupa PrasastiKedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo,
Prasasti Telaga Batu,Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Karang Berahi.
Dalam Prasasti Kedukan Bukit (bertahun 688),
Talang Tuo,dan Telaga Batu menjelaskan bahwa ibu kota kerajaan initerletak di
antara Sungai Kampar Kanan dan Sungai KamparKiri, berarti di sekitar Kota
Palembang sekarang.Dalam Prasasti Kota Kapur dan Karang Berahi yangditemukan di
Bangka dan Jambi, diceritakan bahwa kerajaanini memiliki wilayah kekuasaan yang
luas hingga ke Melayu(Malaysia).
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya terjadi
pada masapemerintahan Raja Balaputradewa. Pada masa pemerintahannya,ia sering
mengirim para pelajar Sriwijaya untukmempelajari agama Buddha di India. Bahkan,
dalam PrasastiNalanda di India diceritakan bahwa Raja Balaputradewamemiliki
asrama khusus untuk para pelajar Sriwijaya yangsedang belajar agama Buddha di
India.Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abadke-11 M. Ini
diawali dengan terjadinya peperangan melawanKerajaan Colamandala dari India
pada tahun 1023. Selainitu, kemunculan Kerajaan Majapahit yang
berniatmenundukkan seluruh Nusantara semakin memperlemahKerajaan Sriwijaya,
hingga akhirnya kerajaan ini menghilangpada abad ke-13.