Pengaruh Hindu–Buddha terhadap Sistem Pemerintahan

Perkembangan agama dan kebudayaan Hindu–Buddha dikawasan Indonesia berimbas pada corak pemerintahan.Kerajaan-kerajaan Hindu–Buddha berdiri dan mulai memainkan peranan dalam kehidupan masyarakat Indonesia ketika itu. Pada subbab ini, kita akan mempelajari beberapakerajaan Hindu dan Buddha yang pernah ada di Indonesia.

1. Kerajaan Kutai

Keberadaan Kerajaan Kutai dapat terlacak dengan ditemukannyaprasasti berupa tulisan dalam bahasa Sanskerta dengan hurufPallawa yang dipahatkan pada tujuh monumen batu. Monumenbatu tersebut dinamakan yupa, yang ditemukan di tepi huluSungai Mahakam, Kalimantan Timur.Berdasarkan isi tulisan, yupa-yupa tersebut dibuat oleh parabrahmana Hindu yang tinggal di Kutai sebagai tanda terimakasih pada seorang raja bernama Mulawarman yang telahmenghadiahkan 20.000 ekor sapi pada mereka.

Beberapa yupalainnya kemudian mengisahkan bahwa Raja Mulawarmanadalah putra Raja Aswawarman dan cucu dari Kudungga.Penemuan tujuh yupa yang menceritakan seorang raja Hindumembuktikan bahwa pada masa tersebut, pengaruh Hindutelah masuk dan kuat di Indonesia. Dengan penemuan tersebut,masyarakat Kutai pada masa itu pun sudah dapat dipastikanmemeluk agama Hindu, karena rakyat biasanya mengikutikepercayaan pemimpinnya. Sebagai masyarakat Hindu, sudahpasti masyarakat Kutai juga memberlakukan sistem kasta dalamkehidupan kemasyarakatan sehari-hari.

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang pada zamanyang sama dengan Kerajaan Kutai, yakni pada abad ke-5 M.Keberadaan kerajaan ini dapat terlacak dengan ditemukannyatujuh buah prasasti. Lima di antara tujuh prasasti tersebutditemukan di Bogor, yakni Prasasti Ciaruteun, Prasasti KebonKopi, Prasasti Pasir Jambu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti MuaraCianten. Sementara itu, Prasasti Tugu ditemukan di Cilincing,Jakarta, dan Prasasti Lebak ditemukan di Banten.

a. Prasasti Tugu

Prasasti terpanjang dan terpenting adalah Prasasti Tugu yangmengisahkan dilakukannya pembangunan saluranpengairan sepanjang 6.112 tombak (sekitar 12 km) atasperintah Raja Purnawarman. Saluran air tersebut kemudiandiberi nama gomati. Pembangunan saluran tersebutdilaksanakan pada tahun ke-22 pemerintahan RajaPurnawarman dan dapat diselesaikan selama 21 hari. Selainsaluran gomati, prasasti tersebut juga menceritakan tentangpembangunan saluran chandrabhaga.

Nama Taruma dihubungkandengan nama Citarum, karenabeberapa prasasti dari KerajaanTarumanegara ditemukan disekitar Sungai Citarum di JawaBarat.

b. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun menggambarkan dua telapak kaki dengantulisan Pallawa berbahasa Sanskerta. Arti tulisan tersebutkurang lebih berbunyi:“Dua telapak kaki yang seperti telapak kaki Dewa Wisnu iniadalah telapak kaki milik Yang Mulia sang Purnawarman,raja negara Taruma yang paling gagah di dunia”.

c. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Cibungbulang, Bogor.Prasasti ini menggambarkan dua telapak kaki gajah yangdinyatakan sebagai tapak kaki Airawata (gajah kendaraanDewa Wisnu). Isi prasasti tersebut sebagian tidak dapatdibaca karena ada bagian-bagian yang telah usang.

d. Prasasti Jambu

Prasasti ini disebut juga Prasasti Pasir Koleangkak, terletakdi daerah perkebunan jambu, berjarak 30 km sebelah baratBogor. Prasasti ini mengisahkan kehebatan Raja Purnawarman.

e. Prasasti Lebak

Prasasti Lebak memiliki kemiripan model tulisan denganPrasasti Tugu. Prasasti Lebak yang ditemukan pada tahun1947 isinya menggambarkan tentang keagungan dankebesaran Raja Purnawarman.Selain prasasti yang telah disebutkan, ditemukan juga arca-arcasebagai bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara,antara lain Arca Rajasari, Arca Wishnu Cibuaya I, dan ArcaWishnu Cibuaya II. Selain dari prasasti-prasasti dan arca,juga diperoleh berita luar negeri dari Fa Hien, seorang Cinayang beragama Buddha.Berdasarkan berita dari catatan Fa Hien, diketahui bahwapenduduk Tarumanegara ada yang beragama Buddha,namun agama mayoritas penduduknya adalah Hindu.

3. Kerajaan Mataram Kuno

Ada banyak sumber berita yang menceritakan keberadaanKerajaan Mataram Kuno. Sumber yang berupa peninggalantertulis, di antaranya Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasan(778 M), Prasasti Karang Tengah (824 M), Prasasti Argapura (863M), dan Prasasti Kedu (907 M). Sumber-sumber lainnya berupadongeng-dongeng yang diceritakan secara turun-temurun. Adasatu dongeng yang dibukukan, yakni Babad Parahyangan, sertacerita-cerita dari luar negeri.

Prasasti Canggal yang bertahun 732 M ditemukan pada sebuahbangunan lingga yoni di Gunung Wukir. Prasasti tersebutberhuruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta. Berdasarkan prasastitersebut, raja yang bernama Sanjaya membangun lingga yonisebagai penghormatan kepada Dewa Syiwa. Dapat disimpulkanbahwa Raja Sanjaya dan sebagian besar rakyatnya beragamaHindu.

Kitab Babad Parahyangan menceritakan bahwa Sanjaya adalahkeponakan dari seorang pangeran yang bernama Sanna.Dikisahkan bahwa Pangeran Sanna berperang dengan RajaPurbasora dari Galuh (sekarang kita mengenalnya sebagaiCiamis). Karena kalah, Sanna lalu menyingkir ke GunungMerapi. Kemudian, di kawasan Gunung Merapi tersebut diamembangun kerajaan baru. Raja pengganti Sanna, yakniSanjaya kembali ke Galuh dan membalas kekalahan Sannakepada Raja Purbasora. Berdasarkan hal tersebut, maka anakcucu Sanjaya yang memerintah di Mataram Lama kemudiandisebut Dinasti Sanjaya.

Selain itu, Sanjaya dikisahkan memiliki wilayah kekuasaan yangluas, bahkan hingga ke negeri Kamboja. Hal tersebut diceritakanoleh tiga sumber yang berbeda, yakni Babad Parahyangan, AbuZayd (seorang pengembara dari Arab), dan sebuah prasasti diThailand. Diceritakan bahwa Dinasti Sanjaya yang merupakanpenganut Hindu menyerang Kerajaan Chenla yang beragamaBuddha di Kemir (Khmer/Kamboja). Peperangan berakhirdengan kekalahan Chenla, kemudian raja Chenla yang bernamaJayawarman dibawa ke Mataram sebagai tawanan. RajaJayawarman kemudian dibebaskan dan diberi sebidang tanahdi Mataram. Di kemudian hari, keluarga Raja Jayawarmantersebut justru lebih berpengaruh daripada keluarga Sanjaya.Mereka pun dapat menguasai Jawa dan membangun dinastibaru, yakni Dinasti Syailendra. Dinasti Syailendra terkenalkarena salah satu peninggalannya, yakni Candi Borobudur.

Dinasti Syailendra yang beragama Buddha akhirnya lebihmendominasi pemerintahan. Sehingga, Mataram diperintaholeh dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.Wilayah Mataram pun terbagi dua, wilayah utara diperintaholeh Dinasti Syailendra dan wilayah selatan diperintah olehDinasti Sanjaya.

Kemudian, dua dinasti tersebut dapat dipersatukan denganpernikahan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang beragamaHindu dengan Pramodhawardhani dari Dinasti Syailendra yangberagama Buddha. Rakai Pikatan memengaruhi istrinya untukmenuntut hak tahta Dinasti Syailendra dari Raja Balaputradewa(adik Pramodhawardhani), sehingga perang saudara terjadi.Balaputradewa akhirnya kalah dan lari ke Sumatra. Denganbegitu, pemerintahan Mataram kembali dipersatukan di bawahDinasti Sanjaya. Hal tersebut membuktikan walaupun rakyatMataram Kuno berbeda agama (Hindu dan Buddha), namunmemiliki toleransi yang tinggi.

Berdasarkan Prasasti Kedu bertahun 907 M yang dikeluarkanoleh Raja Rakai Watuhura Dyah Balitung, dapat diketahui nama-namaraja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno.Raja-raja itu berturut-turut yakni Raja Sanjaya, RakaiPanangkaran, Rakai Panunggulan, Rakai Warak, Rakai Garung,Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, danRakai Watuhura Dyah Balitung.Sepeninggal Dyah Balitung, Mataram Kuno mengalamikemunduran dan berturut-turut diperintah oleh raja-raja yanglemah seperti Daksotama, Dyah Tulodong, dan yang terakhirDyah Wawa. Raja Dyah Wawa memiliki perdana menterisekaligus menantunya bernama Mpu Senduk yang padaakhirnya mengambil alih tahta dan memindahkan ibu kotakerajaan ke Jawa Timur. Setelah itu, riwayat Kerajaan MataramKuno berakhir.

4. Kerajaan Medang Kamulan, Kahuripan, dan Kediri

Seperti telah kamu ketahui, riwayat Kerajaan Mataram Kunoberakhir setelah Mpu Senduk mengambil alih tahta danmemindahkan ibu kota kerajaan ke Medang Kamulan. Sebagairaja, Mpu Senduk diberi gelar Sri Isyana, sehingga keluarganyadisebut Dinasti Isyana.Selanjutnya, Medang Kamulan diperintah oleh cucu MpuSenduk yang bernama Dharmawangsa. Karena ingin menguasaijalur perdagangan di Selat Malaka, maka pada tahun 1003Dharmawangsa menyerang Kerajaan Sriwijaya. Namunserangan tersebut tidak berhasil, bahkan Sriwijaya dapatmembalas hingga Kerajaan Medang Kamulan pun runtuh.

Pada saat Medang Kamulan diserang oleh Kerajaan Sriwijaya,salah seorang menantu Dharmawangsa yang bernama Airlanggaberhasil melarikan diri ke hutan bersama pengikutnya yangsetia, Narottama. Setelah hidup mengembara di hutan danmendapat gemblengan dari para brahmana, pada tahun 1019Airlangga dinobatkan menjadi raja. Selanjutnya diamemindahkan ibu kota kerajaan ke Kahuripan. Sampai padaakhirnya, pemerintahan dinasti berakhir.

Airlangga meninggal pada tahun 1049 M. Untuk menghindariperang saudara, kerajaan dibagi dua untuk dua putra Airlangga,yakni Kerajaan Kahuripan dengan ibu kota Janggala danKerajaan Kediri dengan ibu kota Daha. Raja Kahuripan adalahMapanji Garasakan dan raja Kediri yaitu Sri Samarawijaya.Kemudian, keduanya terlibat perang saudara. Perang saudaratersebut tampaknya berlangsung hingga bertahun-tahun.Terbukti setelah itu, tidak ada lagi prasasti atau sumber beritayang menceritakan kedua kerajaan tersebut.Namun, pada tahun 1116 di Kediri muncul seorang rajabernama Sri Bameswara yang memerintah hingga tahun 1134.

Sri Bameswara kemudian digantikan oleh Raja Jayabayamemerintah hingga tahun 1159 M. Setelah itu, berturut-turutKediri diperintah oleh Sri Sarweswara (1159–1170), SriAryaswara (1170–1180), Sri Gandra (1181–1182), dan SriKameswara (1182–1185).

Tahun 1185, Kertajaya naik tahta menggantikan Sri Kameswara.Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinyadengan para brahmana. Pertentangan terjadi karena Kertajayaingin disembah sebagai dewa, sehingga para brahmana marahdan menganggapnya telah melanggar ajaran agama Hindu yangmereka anut. Kemudian para brahmana melarikan diri keTumapel. Mereka meminta perlindungan kepada bupatiTumapel yang saat itu dijabat oleh Ken Arok. Ken Arokkemudian melindungi para brahmana dan hal tersebutmembuat Raja Kertajaya murka. Maka pada tahun 1222, RajaKertajaya pun menyerang Tumapel. Dalam sebuah pertempurandi Kota Ganter, Raja Kertajaya terbunuh. Peristiwa itu menandaiberakhirnya riwayat Kerajaan Kediri.

5. Kerajaan Singasari

Setelah berakhirnya riwayat Kerajaan Kediri, di Pulau Jawa tidakada kerajaan yang mengatur dan memimpin rakyat. Melihathal tersebut, Ken Arok segera memproklamasikan berdirinyaKerajaan Singasari. Wilayah-wilayah yang sebelumnyamerupakan bagian dari Kerajaan Kediri segera diambil alih. KenArok pun menduduki tahta sebagai raja Singasari yang pertama.Sebelum menjadi raja, Ken Arok menduduki jabatan bupatiTumapel setelah membunuh bupati Tumapel sebelumnya,yakni Tunggul Ametung dengan keris buatan Mpu Gandring.Mpu Gandring sendiri tewas dibunuh Ken Arok dengan kerisyang sama. Selain mengambil jabatan Tunggul Ametung, KenArok juga menikahi istri Tunggul Ametung yang bernama KenDedes.Saat dinikahi oleh Ken Arok, Ken Dedes sedang mengandungtiga bulan dari hasil perkawinan sebelumnya dengan TunggulAmetung. Kemudian, Ken Dedes melahirkan anak tersebut dandiberi nama Anusapati. Kemudian dari pernikahannya denganKen Arok, Ken Dedes melahirkan Mahisa Wong Ateleng.

Selanjutnya, Ken Arok menikah lagi dengan Ken Umang danmempunyai anak yang diberi nama Tohjaya.Sebagai raja, Ken Arok bergelar Sri Ranggah RajasaAmurwabhumi. Dengan begitu, anak cucunya yang selanjutnyamemerintah Singasari disebut Dinasti Rajasa. Ken Arok hanyasempat memerintah selama 5 tahun. Pada tahun 1227, Ken Arokdibunuh oleh Anusapati sebagai pembalasan dendam atasperistiwa pembunuhan Tunggul Ametung oleh Ken Arok. KenArok dibunuh dengan keris yang sebelumnya digunakan untukmembunuh Tunggul Ametung.

Kemudian Anusapati naik tahta menjadi raja hingga akhirnya,pada tahun 1248 M Anusapati dibunuh oleh Tohjaya pada suatuarena sabung ayam dengan keris yang sebelumnya digunakanuntuk membunuh Ken Arok.Selanjutnya, Tohjaya menduduki tahta menggantikanAnusapati. Namun tidak lama kemudian, Tohjaya tewasdibunuh oleh Ranggawuni, anak Anusapati. Ranggawuni punnaik tahta bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Untuk lebihmemperkuat pemerintahannya, ia mengangkat putra MahisaWong Ateleng yang bernama Mahisa Campaka sebagai RatuAngabhaya.

Pada tahun 1254, Wisnuwardhana mengangkat putranya yangbernama Kertanegara sebagai raja muda (Yuvaraja). KarenaKertanegara masih kecil, pemerintahan masih dijalankan olehWisnuwardhana sendiri.Wisnuwardhana adalah satu-satunya raja Singasari yang tidakmati terbunuh. Ia meninggal pada tahun 1268 dan Kertanegarapun menggantikannya.

Sebagai raja, Kertanegara bergelar Sri Maharajadiraja SriKertanegara. Kertanegara bercita-cita untuk mempersatukansemua wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Singasari. Untuktujuan tersebut, pada tahun 1275 Kertanegara mengirim utusandan pasukan ke Melayu (ekspedisi Pamalayu). Pengirimanutusan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan denganKerajaan Melayu, sekaligus untuk merebut jalur perdagangandi Selat Malaka guna membendung Kerajaan Sriwijaya.

Kertanegara menganggap bahwa penguasaan Selat Malakasangat diperlukan untuk menahan kemungkinan adanyaserangan dari Mongol yang saat itu diperintah oleh Kaisar KubilaiKhan.Kaisar Kubilai Khan saat itu memang sedang giat memperluaskerajaannya. Berkali-kali ia mengirim utusan kepadaKertanegara agar tunduk pada kekuasaan Mongol. Tercatatbahwa tahun 1280, 1281, dan 1286 ia mengirimkan utusan.Pada tahun 1289 M, ia kembali mengirim utusan yang bernamaMeng Chi. Kertanegara yang biasanya menolak baik-baikpermintaan Kubilai Khan, kali itu merasa marah sekali.

SuratKubilai Khan yang dibawa Meng Chi dirobek-robek, kemudianutusan tersebut dipotong kedua telinga dan hidungnya, sertarambutnya digunduli. Di kepala Meng Chi, ditulisnya suratbalasan yang menyatakan bahwa ia tak akan pernah takluk padaraja mana pun.Kubilai Khan sangat marah sekali atas perlakuan Kertanegarapada utusannya. Dia langsung mengirim ribuan pasukan kePulau Jawa.

Saat pasukannya tiba di tahun 1292, Kertanegara telah wafatkarena terjadi pemberontakan Kediri yang dipimpinJayakatwang.Namun pada saat terjadi pemberontakan, seorang menantuKertanegara yang bernama Raden Wijaya melarikan diri keMadura dan meminta perlindungan Bupati Madura AryaWiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya berhasilmembentuk pasukan.Kemudian, begitu mengetahui bahwa pasukan Mongol telahtiba di Jawa, maka Raden Wijaya pun menggunakanmuslihatnya. Kepada pasukan Mongol, dikatakannya bahwaJayakatwang adalah raja Singasari yang mereka cari. PasukanMongol pun menyerang istana Singasari yang telah dikuasaiJayakatwang dan berhasil.

6. Kerajaan Majapahit

Sepeninggal Kerajaan Singasari, di Jawa terjadi kekosongankekuasaan. Raden Wijaya segera menobatkan diri sebagai rajadengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Kemudian, diamemindahkan ibu kota ke Mojokerto. Dari sini dimulailahriwayat Kerajaan Majapahit.Masa pemerintahan Kertarajasa berjalan dengan goyah.Pemberontakan terjadi di beberapa tempat di antaranyadilakukan oleh Sora, Nambi, dan Kuti yang merupakan kawan-kawanKertarajasa saat mengusir Jayakatwang dan tentaraMongol. Mereka tidak puas atas jabatan yang diberikan setelahKertarajasa menjadi raja. Hingga wafatnya Kertarajasa padatahun 1309, masih banyak pemberontakan yang belum berhasildipadamkan.

Kertarajasa digantikan oleh putranya yang bernama Jayanegara.Seperti halnya masa pemerintahan Kertarajasa, pada masapemerintahan Jayanegara pun banyak terjadi pemberontakandi mana-mana. Sebagian besar pemberonta-kan justrudilakukan oleh para pejabat negara yang tidak puas atas jabatanyang diberikan.Salah satu pemberontakan paling dahsyat dilakukan oleh Kutipada 1319. Kuti berhasil menduduki ibu kota hingga rajamengungsi ke Desa Bedander yang disertai oleh pasukanbhayangkari (pasukan pengawal raja). Pasukan bhayangkaritersebut dipimpin oleh seorang komandan bernama GajahMada.

Dengan kelihaiannya, Gajah Mada dapat membalikkankeadaan dan mengembalikan raja ke istananya sekaligusmemadamkan pemberontakan Kuti. Atas jasanya, Gajah Madadiangkat sebagai patih untuk wilayah Daha dan Kahuripan.Jayanegara wafat pada 1328 karena dibunuh oleh tabibpribadinya yang bernama Tanca. Oleh karena saat wafatJayanegara tidak memiliki anak, maka adik perempuanJayanegara yang bernama Tribhuwanattunggadewi naik tahta.

Pada masa kepemimpinannya, pemerintahan mulai berjalanbaik walau masih ada beberapa pemberontakan, antara lainpemberontakan yang dilakukan Sadeng dan Keta pada tahun1331. Pemberontakan tersebut kembali dapat dipadamkan olehGajah Mada. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat sebagaimahapatih, jabatan yang setara dengan perdana menteri dizaman sekarang. Saat pengangkatannya sebagai mahapatihtersebut, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenalsebagai Sumpah Palapa. Sumpah Palapa berisi pernyataanbahwa Gajah Mada tidak akan menyantap makanan enak yangmengandung rempah dan garam hingga seluruh Nusantaratunduk di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada menyusunkitab Kutaramanawa sebagai dasar hukum di KerajaanMajapahit.

Tribhuwanattunggadewi memerintah selama 22 tahun hinggatahun 1350. Setelah itu tahta diserahkan pada putranya yangmasih berusia 15 tahun, Hayam Wuruk. Sebagai raja, HayamWuruk bergelar Sri Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya,Majapahit mengalami masa puncak kejayaan. PemerintahanRajasanegara yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Madaberhasil mempersatukan hampir seluruh Nusantara di bawahkekuasaan Majapahit. Wilayah kekuasaan Majapahit terbentangdari Sumatra hingga Papua.

Wujud dari Sumpah Palapa salah satunya tergambar dalamtoleransi kehidupan beragama. Hal ini terbukti adanyaDharmadhyaksa ring Kasaiwan yang mengurus Siwaisme danDharmadhyaksa ring Kasogatan untuk agama Buddha. Gambarantoleransi Majapahit dipaparkan dalam kitab Sutasoma karyaMpu Tantular yang berisi ajaran agama yang di dalamnyaterdapat ungkapan Bhinneka Tunggal Ika.Akhir kerajaan Majapahit berawal dari wafatnya Gajah Madapada tahun 1364. Ada beberapa faktor yang menyebabkanKerajaan Majapahit mengalami kemunduran, di antaranyaadalah terjadinya sengketa keluarga yang berlarut-larut yangberpangkal dari masalah perebutan kekuasaan. Hal tersebutmenyebabkan pemerintahan tidak stabil dan penguasa bergantigantidengan cepat sehingga satu per satu wilayah taklukanMajapahit memerdekakan diri atau jatuh ke tangan kerajaanlain.Keadaan bertambah parah dengan adanya pengaruh Islam yangsemakin kuat sehingga rakyat banyak yang berpindah agama.Hal ini berujung dengan berdirinya kerajaan Islam Demak diJawa.

7. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh kuat di kawasan AsiaTenggara. Berbagai sumber berita baik dari dalam negerimaupun luar negeri menyebutkan bahwa kerajaan inimempunyai peran yang sangat penting dalam peta pelayarandan perdagangan di kawasan Selat Malaka.Sumber dari luar negeri tersebut adalah Prasasti Ligor(Malaysia), Prasasti Kanton (Cina), serta Berita dari Cina, yaitucatatan Dinasti Tang dan catatan I-Tsing.Sedangkan sumber sejarah dari dalam negeri berupa PrasastiKedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu,Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Karang Berahi.

Dalam Prasasti Kedukan Bukit (bertahun 688), Talang Tuo,dan Telaga Batu menjelaskan bahwa ibu kota kerajaan initerletak di antara Sungai Kampar Kanan dan Sungai KamparKiri, berarti di sekitar Kota Palembang sekarang.Dalam Prasasti Kota Kapur dan Karang Berahi yangditemukan di Bangka dan Jambi, diceritakan bahwa kerajaanini memiliki wilayah kekuasaan yang luas hingga ke Melayu(Malaysia).

Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya terjadi pada masapemerintahan Raja Balaputradewa. Pada masa pemerintahannya,ia sering mengirim para pelajar Sriwijaya untukmempelajari agama Buddha di India. Bahkan, dalam PrasastiNalanda di India diceritakan bahwa Raja Balaputradewamemiliki asrama khusus untuk para pelajar Sriwijaya yangsedang belajar agama Buddha di India.Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abadke-11 M. Ini diawali dengan terjadinya peperangan melawanKerajaan Colamandala dari India pada tahun 1023. Selainitu, kemunculan Kerajaan Majapahit yang berniatmenundukkan seluruh Nusantara semakin memperlemahKerajaan Sriwijaya, hingga akhirnya kerajaan ini menghilangpada abad ke-13.