Bentuk Proses Disosiatif dalam Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif dapat terjadi karenaadanya perbedaan pendapat atau pandangan dan bersifat oposisi.

Proses disosiasif ini sebagai cara berjuang melawan seseorangatau sekelompok manusia untuk suatu tujuan tertentu.

a. Competition atau Persaingan

Persaingan yaitu suatu proses sosial di mana orang-peroranganatau kelompok-kelompok manusia yangbersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidangkehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusatperhatian publik. Persaingan dilakukan dengan cara menarikperhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yangtelah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

Beberapa bentuk persaingan dalam masyarakat antara lain sebagai berikut:

1)   Persaingan di bidang ekonomi yang timbul karenaterbatasnya persediaan dibanding jumlah konsumen.
2)   Persaingan di bidang kebudayaan, misalnya di bidangagama, atau lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan.Misalnya saat ini banyak sekolah swasta yang salingbersaing dengan membuat metode belajar tersendiriseperti full day school, yaitu sekolah di mana kegiatanbelajar mengajarnya dilakukan selama sehari penuh.
3)   Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan atauperanan tertentu dalam masyarakat. Kedudukan danperanan yang dikejar, tergantung pada hal yang palingdihargai oleh suatu masyarakat pada suatu masa tertentu.
4)   Persaingan karena perbedaan ras. Persaingan ini terjadikarena adanya perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, atauciri-ciri fisik lainnya. Misalnya adanya politik apartheiddi Afrika Selatan yang menyebabkan pertentanganantara kulit putih dengan kulit hitam.

Persaingan memiliki arti penting dalam proses sosial.Beberapa fungsi persaingan antara lain sebagai berikut:

1)   Menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifatkompetitif dari orang-perorangan atau kelompok-kelompokmanusia.
2)   Sebagai jalan agar kepentingan-kepentingan serta nilai-nilaiyang pada suatu masa menjadi pusat perhatian,tersalurkan sebaik-baiknya oleh mereka yang bersaing.
3)   Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar jeniskelamin dan seleksi sosial, sehingga mendudukkanseseorang pada kedudukan dan peranan yang sesuaikemampuannya.
4)   Berfungsi menyaring orang-orang yang memilikikemampuan tertentu, misalnya politikus, seniman, danpemuka agama.
5)   Mendorong seseorang untuk memiliki kemampuantertentu, sehingga ia memiliki kompetensi tersendiri yangberbeda dengan orang lain.

Persaingan yang terjadi di masyarakat tidak selalu membawadampak negatif seperti pertikaian atau pertentangan yang
bersifat disosiatif. Persaingan juga dapat membawa dampakpositif atau bersifat asosiatif apabila dilakukan dengan adildan jujur. Beberapa faktor yang terkait dengan hasil-hasilpersaingan adalah sebagai berikut:

1) Kepribadian seseorang

Suatu persaingan apabila dilakukan dengan adil dan jujurakan dapat mengembangkan dan meningkatkan rasasosial dalam diri seseorang terhadap lawannya.Persaingan dapat menambah atau memperluas wawasanseseorang dalam hal pengetahuan, kepribadian, dan rasaempati ataupun simpatinya.

2) Solidaritas kelompok

Solidaritas atau rasa kesetiakawanan kelompok akansemakin kukuh dan mantap apabila selama terjadinyapersaingan dilakukan secara jujur dan sesuai dengan nilai-nilaiyang diharapkan. Persaingan yang jujur dapatmenyebabkan individu-individu dalam kelompok salingmenyesuaikan diri dalam hubungan sosial dan selaluberusaha menjaga keserasian.

3) Kemajuan masyarakat

Persaingan dapat mendorong seseorang untukmeningkatkan semangat kerjanya sehingga dapatmemberikan sumbangan, baik secara materi maupun motifbagi pembangunan masyarakat. Dengan adanya persainganyang sehat suatu masyarakat akan menjadi lebih maju.

4) Disorganisasi masyarakat

Suatu persaingan dan perubahan sosial yang terjaditerlalu cepat akan dapat menimbulkan perpecahan ataudisorganisasi apabila masyarakat belum dapatmengimbangi atau menyesuaikan diri terhadappersaingan tersebut. Hal ini akan dapat berpengaruhterhadap sistem nilai, sistem norma, dan lembaga-lembagakemasyarakatan lainnya.

b. Contravention atau Kontravensi

Contravention atau kontravensi yaitu suatu bentuk prosessosial yang berada antara persaingan dengan konflik.Kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanyaketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana,perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, ataukeragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.Kontravensi dapat tertuju pada suatu pandangan, pikiran,keyakinan, atau rencana yang dikemukakan oleh seseorangatau kelompok lain. Contohnya OSIS di sekolahmumempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setujuterhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidaksuka atau benci namun masih disembunyikan. Tindakankelasmu tersebut termasuk suatu kontravensi.

Proses kontravensi menurut Leopold von Wiese dan HowardBecker mencakup lima subproses sebagai berikut:

1)   Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan-perbuatanseperti penolakan, keengganan, perlawanan,menghalang-halangi protes, kekerasan, dan perbuatanmengacaukan rencana pihak lain.
2)   Bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, sepertimenyangkal pernyataan orang lain di muka umum,memaki orang lain, mencerca, memfitnah, ataumelemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
3)   Bentuk-bentuk kontravensi intensif yang mencakuppenghasutan, menyebar desas-desus, atau mengecewakanpihak lain.
4)   Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti menyebarkanrahasia orang lain dan berkhianat.
5)   Kontravensi yang bersifat taktis misalnya mengejutkanlawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.

c. Konflik atau Pertentangan

Konflik yaitu suatu proses sosial di mana orang peroranganatau kelompok manusia berusaha untuk memenuhitujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melaluisuatu ancaman atau kekerasan.

Konflik dapat terjadi karena sebab-sebab berikut ini:

1)   Perbedaan antara orang-perorangan, misalnya dalamperbedaan pendirian dan perasaan.
2)   Perbedaan kebudayaan, karena kepribadian seseorangsedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya,sehingga memengaruhi pola pikir dan polapendiriannya yang selanjutnya dapat menyebabkanpertentangan antarkelompok manusia.
3)   Bentrokan kepentingan, baik antara orang-perorangan,antarkelompok atau antara orang-perorangan dengankelompok. Misalnya perbedaan kepentingan buruh denganmajikan dapat menimbulkan konflik di antara mereka.
4)   Perubahan sosial yang cepat, sehingga untuk sementarawaktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal inidapat menimbulkan konflik antara golongan-golonganyang berbeda pendapat mengenai pembentukan kembalisistem nilai yang akan dipakai selanjutnya.

Dari berbagai sebab dan terjadinya, konflik dapat mengakibatkanbeberapa hal, yang dinamakan akibat konflik.Akibat dari konflik antara lain sebagai berikut:

1)   Bertambahnya solidaritas di antara anggota dalamkelompok (in group), karena apabila suatu kelompokbertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritasantara anggota-anggota dalam kelompok tersebut akanbertambah erat.
2)   Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya salingberselisih.
3)   Perubahan kepribadian seseorang karena dalam suatupertentangan antarkelompok, seseorang dapat tahan ataudapat pula merasa tertekan dengan situasi konfliktersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhikepribadian seseorang.
4)   Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korbanmanusia. Contohnya dalam perang kemerdekaanRepublik Indonesia, baik pihak Indonesia maupun pihakpenjajah mengalami kerugian harta benda juga nyawa.Contoh lain adalah agresi militer Amerika Serikat dansekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas, telahmenyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.
5)   Apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentanganseimbang, maka dapat dicapai akomodasi. Apabila tidak,maka dapat terjadi dominasi satu kelompok terhadapkelompok lainnya sehingga pihak yang lebih lemahmenjadi takluk terhadap pihak yang lebih kuat.

Interaksi sosial yang terjadi antara individu-individu dalammenjalankan peran sosial sesuai dengan kedudukannya,senantiasa didasari oleh nilai-nilai dan norma yang berlakudi masyarakatnya. Beberapa contoh interaksi sosial dalamberbagai lingkungan sosial antara lain sebagai berikut:

1) Interaksi sosial di lingkungan keluarga

Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak, yang merupakankesatuan sosial terkecil. Tetapi terkadang di dalam keluargaterdapat anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman,bibi, dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kitasaksikan interaksi sosial yang dilakukan oleh anggota keluargasesuai dengan status dan norma yang dianut.Interaksi terjadimelalui cara saling menyapa, berbicara, bercerita ataupunmenggunakan bahasa-bahasa isyarat.Seorang anak harusmematuhi, mengikuti, dan menghormati anggota keluargayang lebih tua atau kedua orang tuanya.Demikian pula yanglebih tua memberi contoh, membimbing, serta menyayangikepada yang lebih muda.Interaksi sosial dalam keluarga terkadang dijumpaiadanya perbedaan pendapat (kontravensi) dan mungkinjuga terjadi pertentangan (konflik) di antara anggotaanggotanya.Perbedaan dan pertentangan dalam keluargaapabila disikapi dengan baik dapat dijadikan sebagaipelajaran untuk mendewasakan pribadi masing-masing.

2) Interaksi sosial di lingkungan sekolah

Dalam lingkungan sekolah terjadi interaksi sosial antarakomponen-komponen pendukungnya yang memiliki statusyang berbeda-beda. Misalnya kepala sekolah, guru, siswa,pegawai tata usaha, penjaga sekolah, dan komponen lainnya.Masing-masing komponen menjalankan fungsi sesuaidengan statusnya, misalnya kepala sekolah yangmempunyai tanggung jawab atas seluruh aktivitas disekolahnya. Tindakan sehari-harinya harus mencerminkantindakan sebagai kepala sekolah misalnyadalam berinteraksi dengan guru, murid, karyawan,bahkan dengan penjaga sekolah. Kepala sekolah harusdemokratis, kebapakan, terbuka, jujur, dan penuhkekeluargaan. Ia harus menjadi contoh bagi murid, guru,dan karyawan-karyawannya.Demikian pula sebagai guru, murid, pegawai tata usaha,dan penjaga sekolah harus menyesuaikan dengan aturandan norma-norma yang berlaku di lingkungan sekolah.

3) Interaksi sosial di lingkungan masyarakat

Interaksi sosial di lingkungan masyarakat sangatberaneka ragam sesuai dengan status dan perannyamasing-masing. Interaksi dapat berlangsung di jalan,pasar, lapangan, kantor, atau tempat peribadatan.Interaksinya dapat meliputi hubungan antartetangga,antarwarga masyarakat dengan warga lainnya. Bentukinteraksi dapat berupa kerja sama atau gotong royong, dapatjuga berupa persaingan, kontravensi, atau pertentangan.