Penjelasan Masalah Pokok Ekonomi, Produksi, Konsumsi dan Distribusi

Pokok masalah ekonomi (pendekatan klasik) ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.

1.   Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu benda sehingga bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.   Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau menggunakan suatu benda atau jasa.
3.   Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang telah diproduksi dari produsen kepada konsumen.

Dari ketiga pokok masalah ekonomi di atas, para ahli ekonomi menjabarkan lagi problematika ekonomi tersebut (pendekatan modern) menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah Jenis Barang dan Jasa yang Perlu Dihasilkan, dan Dalam Jumlah Berapa (WHAT)?

Para pengusaha atau penjual menghasilkan barang dan jasa untuk mencari keuntungan, dan keuntungan ini hanya akan didapat jika mereka dapat menjual barang dan jasa yang dihasilkannya. Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat banyak jenisnya, yaitu dari barang yang sangat sederhana (misalnya beras) kepada barang yang sangat kompleks (misalnya pesawat terbang). Oleh sebab itu pengusaha harus menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan para pembeli.

Untuk itu diperlukan interaksi antara produsen dan konsumen, dimana produsen akan mendapatkan informasi mengenai barang-barang yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat dan perlu diproduksi. Untuk itu pilihan-pilihan para konsumen (pembeli) merupakan faktor penting dalam menentukan jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Penentuan tersebut akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor produksi. Makin banyak sesuatu jenis barang akan dihasilkan, semakin banyak faktor produksi yang akan digunakan di kegiatan tersebut.

2. Bagaimanakah Caranya Menghasilkan Barang dan Jasa (HOW)?

Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya. Oleh karena itu para produsen harus membuat pilihan agar dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang akan dipilih adalah yang mampu untuk menciptakan barang-barang tersebut dengan cara yang  paling efisien. Malah efisien ini dapat dihubungkan dengan faktor efisiensi dari segi teknik yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa, dan faktor lain yaitu besarnya jumlah permintaan.

3. Untuk Siapakah Barang dan Jasa Dihasilkan (FOR WHOM)?

Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan memproduksi, produsen akan pergi ke pasar untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang diperlukannya. Di sini ada interaksi antara para produsen (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga (pemilik faktor produksi). Sebagai akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi oleh produsen dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, maka rumah tangga akan mendapatkan aliran pendapatan dari faktor-faktor produksi yang telah digunakan.

Misalnya untuk faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian, masing-masing pendapatannya berupa sewa, upah, bunga dan keuntungan. Aliran ini akan menentukan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, yang nantinya juga akan mementukan corak permintaan masyarakat atas barang dan jasa. Dengan demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku sebagai akibat kegiatan memproduksi barang dan jasa akan mampu untuk memecahkan persoalan untuk siapa barang dan jasa dihasilkan.

Penjelasan diatas selaras dengan pernyataan bahwa di setiap masyarakat dengan sistem perekonomian bentuk apapun, selalu memiliki masalah pokok ekonomi, yaitu:

1.   Menentukan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan masyarakat, dalam jumlah berapa banyak, dimana (di daerah mana) serta dengan cara apa barang atau jasa tersebut diproduksi secara paling baik dan efisien.
2.   Mengalokasikan keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan, yaitu GDP (Gross Domestic Product) diantara para konsumen perorangan/ individual (makanan, sepeda motor, radio, pakaian dan sebagainya) konsumen masyarakat seluruhnya dalam bentuk pengeluaran pemerintah (pengamanan polisi, pertahanan nasional, pengadaan air bersih dan sanitasi, jalan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya) penggantian barang modal yang aus selama berlangsungnya proses produksi (bangunan, jalan, mesin, peralatan dan sebagainya) serta pertumbuhan ekonomi di masa datang melalui investasi baru atau tambahan net untuk cadangan modal.  
3.   Menetapkan bagaimana pendistribusian semua keuntungan (pendapatan nasional) di antara anggota masyarakat, dalam bentuk gaji, pembayaran bunga, sewa, pembagian laba dan sebagainya.

Terdapat banyak cara untuk melaksanakan masalah pokok ekonomi tersebut, yang biasa disebut dengan sistem ekonomi. Sistem ekonomi untuk mengatasi masalah pokok tersebut berada pada rentangan antara desentralisasi dalam pengambilan keputusan dengan berpedoman pada batas-batas pemilikan sumber daya swasta (kapitalisme pasar) hingga pada perencanaan terpusat dan pengawasan atas pemilikan sumber daya oleh masyarakat (ekonomi sosialis).