Produksi merupakan
suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah
daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika
tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi serta kualitas memadai.
Kebutuhan manusia
mempunyai sifat selalu berkembang dan berubah, sehingga tidak ada batasan yang
tetap. Oleh karena itu manusia selalu berusaha untuk melakukan kegiatan
produksi berbagai macam barang dan jasa. Penciptaan dan pengolahan benda
sehingga menjadi lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan
usaha atau produksi, dengan mencurahkan bahan dasar, tenaga, pikiran, waktu,
peralatan, uang dan keahlian yang kesemuanya disebut faktor-faktor produksi
atau sumber daya produksi.
Kegiatan produksi
tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang
disebut faktor produksi.
Faktor-faktor
produksi adalah sumber-sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan
dalam empat golongan, antara lain sebagai berikut:
1. Tanah dan
sumber daya alam
Tanah dan sumber
daya alam merupakan faktor produksi yang disediakan oleh alam yang ada di
lingkungan sekitar manusia bertempat tinggal. Contoh antara lain: tanah,
berbagai jenis barang tambang, hasil hutan, tumbuhan, udara, dan sebagainya.
2. Tenaga
kerja (sumber daya manusia)
Tenaga kerja adalah
sumber daya manusia yang dilihat atau memiliki keahlian, kemampuan, kesehatan,
dan pendidikan. Tenaga kerja dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Tenaga kerja kasar,
yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam sesuatu bidang
pekerjaan. Tenaga kerja jenis ini hanya mengandalkan kekuatan fisiknya saja
dalam melaksanakan pekerjaan. Contoh: kuli angkut, buruh tani, kuli bangunan
dan sebagainya.
b.
Tenaga kerja
terampil, yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja yang mempunyai keahlian
tertentu yang diperoleh dari pendidikan atau pengalaman kerja. Contoh antara
lain: Montir mobil, tukang cat, salesmen, juru tulis, tenaga reparasi TV dan
sebagainya.
c.
Tenaga kerja
terdidik, yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan ahli
dalam bidang-bidang tertentu. Contoh antara lain: Dokter, akuntan, pengacara,
guru dan sebagainya.
3. Modal
Modal adalah
meliputi benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa yang mereka kehendaki dan butuhkan. Contoh: mesin-mesin,
peralatan pabrik, alat-alat pengangkutan dan uang.
4. Keahlian
keusahawanan
Keahlian
keusahawanan adalah keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya
manusia atau biasa disebut dengan pengusaha-pengusaha untuk mendirikan dan
mengembangkan berbagai kegiatan usaha/ekonomi, baik di bidang produksi maupun
distribusi. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor-faktor produksi yang
tersedia itu jumlahnya relatif terbatas. Jadi di satu pihak, individu mempunyai
sifat keinginan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis
barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Sebaliknya, dilain
pihak, faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa tersebut relatif terbatas. Karena individu secara keseluruhan tidak bisa
mendapatkan semua yang mereka inginkan, maka individu tersebut harus membuat
pilihan (choice), yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
a.
penggunaan
sumber-sumber daya yang dimiliki, dan
b.
mengkonsumsi produk
(barang dan jasa) yang dibeli.
Seperti telah
dijelaskan diatas bahwa problematika ekonomi muncul disebabkan oleh scarcity
yaitu (kelangkaan atau kekurangan) sebagai akibat ketidakseimbangan antara
kebutuhan dengan faktor-faktor produksi (sumber daya) yang tersedia.
Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah bagaimana menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya. Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.
Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah bagaimana menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya. Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.