Nilai tukar adalah
kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lain. Nilai tukar terbagi
atas nilai tukar objektif dan subjektif.
Nilai tukar obyektif
adalah nilai tukar barang berdasarkan barangnya. Nilai tukar subjektif, artinya
nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarkannya. Contoh: Orang yang
hobi dengan lukisan akan mempunyai penilaian yang berbeda dengan orang yang
tidak suka lukisan.
Nilai tukar
objektif menurut beberapa pandangan teori nilai diuraikan sebagai berikut:
teori nilai biaya, teori nilai biaya produksi tenaga kerja, teori nilai tenaga
kerja masyarakat, teori biaya reproduksi, dan teori nilai pasar.
1.
Teori Nilai Biaya
(Adam Smith). Teori ini menekankan besarnya nilai suatu benda ditentukan oleh
jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang/jasa tersebut.
2.
Teori Nilai Biaya
Produksi Tenaga Kerja (David Ricardo). Teori ini lebih menekankan bahwa
besarnya nilai suatu barang sangat ditentukan oleh besarnya upah tenaga kerja
untuk memproduksi barang tersebut.
3.
Teori Nilai Tenaga
Kerja Masyarakat (Karl Marx). Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan
oleh besarnya biaya rata-rata upah tenaga kerja masyarakat.
4.
Teori Nilai Biaya
Reproduksi (Carey). Menurut teori ini nilai suatu barang berdasarkan biaya yang
dikeluarkan bila barang tersebut diproduksi kembali.
5.
Teori Nilai Pasar
(Humme dan Lock). Berdasarkan teori ini besar kecilnya nilai suatu barang
sangat dipengaruhi oleh terbentuknya harga pasar.