Keberadaan dan kehidupan manusia purba dapat
dilacakberdasarkan penemuan fosil-fosil tulang yang telah menjadi batudan
benda-benda tertentu yang mereka gunakan sebagaiperkakas.
Di Indonesia, telah ditemukan beberapa fosil
manusiadari masa Pra-aksara. Berikut ini, akan dipelajari beberapa fosilmanusia
purba yang telah ditemukan di Indonesia.
a.
Meganthropus Palaeojavanicus
Pada tahun 1937, seorang ahli antropologi
Belanda bernamaG.H.R. Von Koenigswald menemukan sebuah tulang rahangdan gigi
manusia di daerah Sangiran, tepi Bengawan Solo.Berdasarkan penelitian, rahang
manusia tersebut berasal darimasa sekitar 2–3 juta tahun yang lalu. Tulang
rahang yangbesar dan kuat menunjukkan bahwa pemilik rahangtersebut adalah
seorang manusia bertubuh besar dan tegap.Karena itu, fosil manusia ini dinamakan
Meganthropuspalaeojavanicus yang berarti manusia besar dari zaman Batudi Jawa.
Meganthropus palaeojavanicus adalah fosil manusiatertua yang pernah ditemukan
di Indonesia.
b.
Pithecanthropus Erectus
Sebelum Von Koenigswald menemukan
Meganthropuspalaeojavanicus, seorang ahli antropologi lain yang bernamaEugene
Dubois berhasil menemukan sebuah tengkorak diDesa Trinil, tepi Bengawan Solo
pada tahun 1891. Penelitianmenunjukkan bahwa tengkorak tersebut berasal dari
masasekitar 23 juta–30.000 tahun yang lalu. Fosil tersebutmenunjukkan bahwa
pemilik tengkorak tersebut berwajahbulat mirip kera dan berjalan tegak. Karena
itu, fosil manusiaini dinamakan Pithecanthropus erectus yang berarti
menusiakera yang berjalan tegak.
c.
Pithecanthropus Soloensis
Sebelum menemukan Meganthropus
palaeojavanicus, padatahun 1931 Von Koenigswald juga berhasil
menemukantengkorak dan tulang kering yang mirip denganPithecanthropus erectus
temuan Dubois. Fosil tersebutkemudian diberi nama Pithecanthropus soloensis
berartimanusia kera dari Solo yang ditemukan di Sambungmacandan Sangiran.
d.
Pithecanthropus Mojokertensis
Setelah menemukan Meganthropus
palaeojavanicus, di tahun1937 Von Koenigswald kembali menemukan tengkorak
dantulang kering yang mirip dengan Pithecanthropus erectus danPithecanthropus
soloensis, namun dari ukurannyadiperkirakan bahwa fosil yang ditemukan tersebut
masihanak-anak. Fosil tersebut kemudian diberi namaPithecanthropus
mojokertensis yang artinya manusia kera dariMojokerto.
e. Homo
Soloensis
Hampir bersamaan dengan penemuan
Meganthropuspalaeojavanicus, Von Koenigswald menemukan pula sebuahtengkorak
manusia yang memiliki volume otak lebih besardari manusia-manusia jenis
Pithecanthropus. Strukturtengkorak manusia ini tidak mirip dengan kera. Karena
itu,
fosil ini diberi nama Homo soloensis yang
artinya manusiadari Solo.
f. Homo
Wajakensis
Fosil tengkorak manusia yang mirip dengan
penemuan VonKoenigswald pernah pula ditemukan sebelumnya olehseorang penambang
batu marmer bernama B.D. VonRietschotten pada tahun 1889. Fosil tersebut
kemudianditeliti oleh Eugene Dubois dan diberi nama Homo wajakensis,artinya
manusia dari Wajak.Selain berbagai macam fosil sisa-sisa kehidupan
manusia,kehidupan pra-aksara di Indonesia dapat pula dilacak melaluipenemuan
perkakas yang digunakan oleh manusia pada masalalu tersebut.