Pergerakan nasional
adalah suatu bentuk perlawanan bangsa Indonesia kepada kaum penjajah yang
dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan
organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Organisasi-organisasi
ini pada dasarnya didirikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang
mengalami penderitaan akibat penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk
mewujudkan kemerdekaan.
Pergerakan nasional
melawan penjajahan Belanda di Indonesia diawali pada permulaan abad ke-20,
dengan berdirinya Budi Utomo, sarikat Islam dan berbagai macam organisasi
lainnya.
Faktor pendorong utama munculnya semangat kebangsaan adalah munculnya kesadaran tentang pentingnya semangat kebangsaan, semangat nasional, perasaan senasib sebagai bangsa terjajah, serta keinginan untuk mendirikan negara berdaulat lepas dari cengkeraman imperialisme di seluruh negara-negara jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Faktor pendorong utama munculnya semangat kebangsaan adalah munculnya kesadaran tentang pentingnya semangat kebangsaan, semangat nasional, perasaan senasib sebagai bangsa terjajah, serta keinginan untuk mendirikan negara berdaulat lepas dari cengkeraman imperialisme di seluruh negara-negara jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Selain itu juga
karena penjajahan mengakibatkan terjadinya penderitaan rakyat Indonesia yang tidak
terkira. Sistem penjajahan Belanda yang eksploitatif terhadap sumber daya alam
dan manusia Indonesia serta sewenang-wenang terhadap warga pribumi telah
menyadarkan penduduk Indonesia tentang adanya sistem kolonialisme dan imperialisme
Barat yang menerapkan ketidaksamaan dan perlakuan yang membeda-bedakan
(diskriminatif).