Faktor-Faktor Penyebabnya Munculnya Nasionalisme di Eropa dan Asia

Nasionalisme adalah suatu gejala psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai suatu bangsa.

Nasionalisme merupakan hasil dari pengaruh faktor politik, ekonomi, sosial dan intelektual, yang terjadi dalam lingkungan kebudayaan melalui proses sejarah (historis). Oleh karena itu terdapat perbedaan yang mendasar antara nasionalisme yang terjadi di Eropa dengan yang terjadi di Asia.

Nasionalisme Eropa muncul disebabkan oleh faktor:

1)   munculnya faham rasionalisme dan romantisme;
2)   munculnya faham aufklarung dan kosmopolitanisme;
3)   terjadinya revolusi Perancis;
4)   muncul sebagai reaksi atas agresi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.

Sedangkan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang terjadi di negara-negara Asia muncul disebabkan oleh:

1)   adanya kenangan akan kejayaan masa lampau,
2)   imperalisme;
3)   pengaruh faham revolusi Perancis;
4)   adanya kemenangan Jepang atas Rusia;
5)   atlantic charter;
6)   timbulnya golongan pertengahan (terpelajar).

Pada dasarnya nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di banyak negara memiliki tujuan untuk:

1)   menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh-musuh dari luar negara, sehingga melahirkan semangat rela berkorban;
2)   menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebih-lebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme di suatu Negara bisa dari dalam dan bisa juga dari luar. Faktor ekstern yang mempengaruhi timbulnya nasionalisme di Indonesia adalah:

1)   pengaruh faham-faham modern dari Eropa (liberalisme, humanisme, nasionalisme, komunisme);
2)   pengaruh gerakan Pan-Islamisme;
3)   pengaruh pergerakan bangsa terjajah di Asia; dan
4)   pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia.

Sedangkan faktor internal yang mendorong munculnya semangat kebangsaan atau nasionalisme adalah:

1)   timbulnya kembali golongan pertengahan, kaun terpelajar;
2)   adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam berbagai bidang kehidupan;
3)   pengaruh golongan peranakan; dan
4)   adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialisme.