Radiasi Energi Gelombang Elektromagnetik

Berbagai macam faktor yang mempengaruhi antena dalam memancarkan energi gelombang elektromagnetik. Jika sebuah gelombang bolak-balik dipasang pada ujung A dari kawat antena AB, selanjutnya pada ujung B akan bebas, keberadaan rangkaian dan gelombang selanjutnya tidak bisa bergerak.

Pada titik tersebut terjadi apa yang dinamakan impedansi tinggi. Gelombang akan menyebabkan reaksi gelombang balik dari titik impendansi tinggi dan bergerak menuju ke point starting, dimana jika terjadi pantulan kembali. Secara teoritis energi suatu gelombang harus mengalami disipasi oleh tahanan dari kawat selama pergerakan back-and-forth atau yang sering disebut osilasi.

Tiap jangkauan gelombang dari titik permulaan yang dikuatkan oleh impulse dari energi, cukup untuk menghilangkan energi selama pengiriman sepanjang kawat. Hasil osilasi ini berlanjut sepanjang kawat dan tegangan tinggi pada ujung A dari sebuah kawat. Osilasi ini memindahkan energi sepanjang antena pada kecepatan yang sama dengan frekuensi dari tegangan gelombang RF dan memperpanjang sifat dari impuls pada titik A.

Kecepatan data gelombang frekuensi yang bergerak sepanjang kawat adalah dengan kecepatan konstan kira-kira 300.000.000 meter per detik. Panjang antena harus disesuaikan dengan gelombang yang akan bergerak dari satu ujung ke ujung lainnya dan kembali lagi selama satu perioda dari tegangan RF. Jarak perjalanan gelombang selama periode dalam satu cycle diketahui sabagai panjang gelombang. Di mana hal tersebut dapat dicari dengan pembagian kecepatan pergerakan dengan frekuensi.

Perhatikan distribusi arus dan tegangan pada antena yang ditunjukan pada gambar 5.8. Gerakan maksimum dari elektronelektron pada pusat antena adalah mempunyai impendansi rendah.

a.   Arus
b.   tegangan
c.   Arus dan Tegangan

Kondisi di atas disebut dengan gelombang tegak (standing wave) sebuah arus. Pada titik dimana arus dan tegangan tinggi diketahui sebagai arus dan tegangan loop. Titik terendah arus dan tegangan diketahui sebagai arus dan tegangan simpul. Gambar a diketahui sebagai tegangan loop dan dua arus simpul. Gambar b menunjukkan dua tegangan loop dan tegangan node. Sedangkan gambar c sebagai akibat tegangan dan arus loop serta simpul.

Pada gambar di atas, gelombang tegak digambarkan sebagai kondisi resonansi antena. Pada saat beresonansi, sebuah gelombang bergerak kebelakang dan seterusnya dalam sebuah antena, dikuatkan pada tiap-tiap gelombang, kemudian ditransmisikan menuju ruang bebas pada radiasi maksimum. Ketika antena tidak beresonansi dan gelombang cenderung untuk dibatalkan dan energi akan hilang dalam bentuk panas. Perkiraan logis dengan hilangnya energi pada radiasi antena sama dengan 360 derajat. Kasus seperti ini tidak terjadi pada setiap antena.

Energi yang dipancarkan oleh antena membentuk medan yang mempunyai bentuk radiasi atau radiation pattern. Radiation pattern digunakan untuk memberikan gambaran dan menentukan ukuran radiasi energi dalam beberapa sudut dengan jarak yang konstan dari antena dan kemudian mengatur nilai energi pada grafik. Bentuk pattern tergantung dari tipe yang dibuat dan tergantung pada jenis antena yang sedang digunakan. Beberapa energi radiasi antena sama ke segala arah. Radiasi ini diketahui sebagai Isotropic Radiation.

Kebanyakan radiator dan energi lebih kuat dalam satu arah atau satu arah dibanding lainnya. Pancaran ini ditunjukan sebagai Anisotropic. Fashlight merupakan contoh dari gelombang radiator anisotropic. Bentuk gelombang dari flash light hanya porsinya dari ruang hampa yang ada disekitarnya.