Antena
pengarah dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Antena ini ditemukan oleh Dr. H.
Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana
adalah antena 2 elemen yang terdiri atas satu radiator atau driven elemen dan
satu elemen parasitik sebagai director dengan spacing sekitar 0.1 .. Power gain
dapat mencapai sekitar 5 dB dengn front to back ratio sebesar 7 sampai 15 dB.
Gain akan menjadi sedikit lebih rendah apabila parasitik elemen tersebut
dipasang sebagai reflektor.
Untuk
band-band 10 atau 30 meter, bahan elemen dapat dari tubing aluminium. Akan
tetapi untuk band 160 meter atau 80 meter, tubing aluminium menjadi tidak
praktis karena terlalu panjang sehingga kurang kuat, lebih praktis digunakan
kawat dengan konsekuensi tidak dapat diputar arah.
Panjang
elemen Yagi dipengaruhi oleh diameter elemen dan adanya sambungan-sambungan,
baik diameter elemen maupun banyaknya sambungan akan memberikan pengaruh
terhadap kapasitansi antar elemen, seperti diketahui bahwa dua logam yang
terletak sejajar tersebut akan merupakan suatu kapasitor.
Rumus
perkiraan untuk menghitung panjang elemen dan spacing antena Yagi dua elemen
adalah sebagai berikut :
Driven
elemen 145/f (MHz) meter.
Director
137/f (MHz) meter.
Spacing
36.6/f (MHz) meter
Elemen
antena Yagi untuk band 20, 17, 15, 12 dan 10 meter lebih praktis dibuat dari
bahan tubing aluminium, sehingga dapat diputar-putar dengan menggunakan rotator
yang digerakkan dengan listrik atau rotator yang digerakkan dengan tangan.
Tubing yang diperlukan untuk membuat antena ini adalah tubing aluminium yang
tebal yang disusun secara teleskopik, yaitu ditengah diameter besar, makin ke
ujung diameter makin mengecil, agar antena tersebut tidak menjadi terlalu
melengkung ke bawah pada ujung-ujungnya.
Untuk
antena 10 meter, elemen dapat dibuat dari tubing diameter ½ inch dan ¾ inch,
untuk 20 meter dengan diameter ¼, ½ h, ¾ dan 1 inch. Mengenai diameter tubing
dapat dicoba-coba sendiri sehingga didapatkan performance yang cukup baik.
Antena
untuk band-band 20 sampai 10 meter dapat dibuat dengan 3 elemen, yaitu driven
elemen, satu reflektor dan satu director. Power gain antena tergantung pada
spacing antar elemen, dengan spacing 0.15 . antena ini diharapkan akan
memeberikan gain sebesar sekitar 8 dB dengan front to back ratio antara 10
sampai dengan 25 dB.
Panjang
elemen dan spacing antar elemen dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai
berikut ini :
Reflektor
153/f (MHz) meter.
Driven
144 / f (MHz) meter.
Director
137 / f (MHz) meter.
Spacing
36.6 / f (MHz) meter
Elemen
antena Yagi di atas masih dapat ditambah lagi menjadi 4 elemen dengan
menambahkan satu director akan tetapi panjang elemennya perlu diubah. Seperti
telah diutarakan di atas, power gain antena tergantung pada spacing antar
elemen atau dapat dikatakan panjang boomnya.
Dengan
panjang boom 0.45 . antena 4 elemen, antena Yagi diharapkan akan memberikan
gain sebesar sekitar 9.5 dB sampai 10 dB dengan front to back ratio antara 15
sampai 25 dB. Apabila kita perhatikan antara penambahan jumlah elemen dan
tambahan power gainnya, maka terlihat bahwa antena dengan 3 elemen dapat
dipandang merupakan jumlah elemen yang paling optimal. Tambahan jumlah elemen
berikutnya makin tidak memberikan angka yang berarti.
Untuk
antena Yagi empat elemen, perhitungan panjang elemen serta spacingnya dapat
menggunakan tabel sebagai berikut :
Reflektor
153 / f (MHz) meter.
Driven
144 / f (MHz) meter.
Director
1 137 / f (MHz) meter.
Director
2 135 / f (MHz) meter.
Spacing
36.6 / f (MHz) meter
Perlu
diperhatikan sekali lagi bahwa diameter tubing, panjang masing-masing bagian
elemen, serta ketinggian antena akan sangat berpengaruh terhadap kepanjangan
elemen Yagi. Rumus tersebut di atas akan memberikan panjang theoritis yang
masih perlu koreksi lingkungan. Dalam praktek di lapangan, praktisi radio
diharapkan mengadakan banyak percobaan, sehingga akan didapatkan hasil yang
paling baik disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan serta kondisi lingkungan
ditempat masing-masing. Suatu antena yang sudah diset
baik di suatu lokasi, bila dipasang di lain lokasi bisa menjadi kurang baik.