1.
Telepon
Sistem
komunikasi elektronika ini yang telah lama digunakan dan mempunyai pengaruh
yang luas sebagai alat komunikasi antar manusia. Awalnya adalah telepon yang
dipakai di rumah-rumah, dalam perkembangannya telepon
tersebut sudah dapat dibawa ke mana-mana. Dasar kerja telepon adalah sangat
sederhana. Blok diagramnya ditunjukkan seperti di bawah.
•
Gelombang
suara digetarkan dan menjalar melalui udara
•
Gelombang
suara ditangkap oleh mikropon. Mikropon kemudian mengubah getaran itu menjadi
sinyal elektronik analog dengan frekuensi yang sama seperti getaran suara tadi,
dan amplitudonya sebanding dengan amplitudo gelombang suara.
•
Sinyal
listrik kemudian ditransmisikan sepanjang kawat penghantar (bila jarak tidak
terlampau jauh)
•
Pada
bagian yang lain, sinyal listrik dikuatkan
•
Hasil
penguatan diumpankan ke loudspeaker (pengeras). Bagian ini adalah kebalikan
dari kerja mikropon, mengubah sinyal listrik kembali menjadi suara.
•
Sistem
telepon yang utuh selalu mempunyai bagian pengirim dan bagian penerima.
Dalam
sistem telepon yang sesungguhnya, suara yang dihasilkan pada bagian penerima
akan sama dengan suara saat dikirimkan melalui mikropon. Ada dua alasan
sehingga penggunaan sistem tersebut tidak menjadi kendala:
1.
Derau
(noise) listrik tidak begitu mengganggu
2. Telinga manusia dapat
mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi berkisar 20 Hz – 20.000 Hz. Untuk
menyederhanakan sistem, telepon hanya men-transmisikan signal listrik 400 Hz -
4000 Hz. Dengan rentang ini suara seseorang sudah dapat dikenali karena nampak
berbeda.
2.
Radio
Radio
adalah sistem komunikasi elektronika pertama kali yang memanfaatkan jalur
komunikasi dengan pendengar lebih banyak. Perhatikan kembali gambar 7.10. pada
pemanfaatan spektrum frekuensi untuk radio broadcast.
Istilah
‘radio’ dulunya adalah merujuk pada ‘gelombang radio’, karena sistem ini
menggunakan spektrum gelombang radio. Sekarang ini istilah radio dapat
diartikan sebagai gelombang dan sebagai piranti atau pesawat yang dapat
menangkap sinyal sauara atau musik. Sistem radio dirancang pertama kali
menggunakan suatu prinsip :
..
Mengubah snyal suara menjadi sinyal listrik
..
Menguatkan sinyal suara listrik itu dan memancarkannya melaui antena
..
Mendeteksi gelombang pancaran radio dan mengubahnya kembali menjadi suara
Dengan
prinsip yang dirancang itu sayangnya tidak dapat dipraktek-kan. Alasannya
adalah sinyal suara itu mempunyai rentang 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila semua
stasion pemancar radio menggunakan rentang frekuensi tersebut, maka satu
stasion akan mengganggu stasion yang lainnya. Penyelesaiannya yaitu dengan cara
menempatkan suatu stasion radio pada frekuensi tertentu yang tidak sama dengan
stasion yang lain.
Frekuensi
ini adalah frekuensi pembawa sinyal yang besarnya lebih tinggi dari frekuensi
yang dapat ditangkap oleh telinga manusia. Frekuensi pembawa akan membawa
sinyal suara untuk dipancarkan. Proses penumpangan sinyal suara ini dikatakan
sebagai proses modulasi. Dengan cara ini maka apabila ada penalaan radio
(tuning), pada dasarnya adalah mengubah frekuensi pembawa.
Proses
modulasi ada dua jenis, yaitu modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi.
Perhatikan perbedaan dari gambar sinyal yang termodulasi berikut ini.
3.
Television
Televisi
merupakan suatu piranti elektronika yang secara luas digunakan sebagai alat
untuk komunikasi. Sistem televisi ada pemancaran sinyal gambar dan suara secara
bersamaan pada lebar bidang yang sama, tetapi berbeda frekuensi pembawanya.
Pemancaran sinyal pada sistem televisi hampir mirip dengan pemancaran sinyal
radio. Pemancaran sinyal televisi membutuhkan kamera untuk mengubah gambar atau
obyek menjadi sinyal listrik dan mikropon untuk mengubah suara menjadi sinyal
listrik.
Kedua
sinyal secara bersama-sama dimodulasikan secara amplitudo (AM) yang selanjutnya
dikuatkan dan baru kemudian dipancarkan. Pada bagian penerima terjadi proses
yang berlawanan dengan pemancar. Bagian ini membutuhkan layar (tabung gambar)
untuk menerima sinyal gambar yang kemudian diubah menjadi gambar atau obyek
sebagaimana yang telah ditangkap oleh kamera. Untuk mendengarkan suara
dibutuhkan speaker seperti pada radio.
4.
Telepon Bergerak
Piranti
telepon bergerak adalah suatu jenis alat komunikasi yang kecil dan mudah
digunakan. Sekalipun demikian teknologi yang dipakai sudah menunjukkan
teknologi yang maju. Gambar 7.25. Telepon bergerak Telepon bergerak menggunakan
frekuensi radio untuk memindahkan informasi dari telepon itu menuju ke base
station. Ini menunjukkan bahwa komunikasi antara base station dengan telepon
bergerak diorganisakan begitu juga mengkode sinyal menjadi data pada gelombang
Gambar 7.26.
Rangkain
dalam telepon bergerak radio. Setiap sistem telepon bergerak yang dipakai oleh
negaranegara yang berbeda mempunyai sistem yang ber-beda. Kebanyakan sistem
yang dipakai di banyak negara adalah Global System for Mobile communication
(GSM).
Banyak
pengguna memanfaatkan telepon bergerak sebagai alat komunikasi. Sekalipun
demikian, tidak akan pernah terjadi benturan frekuensi ketika telepon itu
digunakan secara bersamaan. Pertanyaannya mengapa sinyal radio dari
telepon-telepon itu tidak saling interferesi atau mengganggu satu sama lain?
Salah
satu aspek kunci dalam telepon bergerak adalah peng-gunaan frekuensi yang
berulang (frequency reuse). Setiap daerah dibagi-bagi dalam luasan berben-tuk
heksagonal dan jarak antar daerah ini dapat beberapa kilo-meter. Pada titik
tengah heksa-gonal itu ditempatkan base station. Setiap base station
di-alokasikan suatu rentang freku-ensi radio yang dapat digunakan.
Antar
base station yang ber-dekatan, tidak mungkin saling terganggu (interferensi)
karena digunakan rentang frekuensi yang berbeda. Pada jarak tertentu dalam
be-berapa kilometer sinyal yang dipancarkan sudah barang tentu dayanya akan
menjadi lemah dan akhirnya hilang. Oleh karena itu perlu ada base stasion lagi.
Untuk itu dapat digunakan frekuensi yang sama milik base station yang pernah
digunakan. Dalam gambar ditandai dengan warna-warna yang sama.