Pada
bagian berikut akan membicarakan masalah bandwidth yang digunakan pada media
transmisi unguided, dimana bandwidth tersebut biasanya dibicarakan dalam bentuk
spekrum elektromagnetik.
Gelombang
elektromagnetik sekarang ini telah menjadi bagian penting dalam teknologi
modern terutama pada komunikasi nirkabel. Gelombang eletromagnetik yang
merambat pada ruang bebas disebut dengan gelombang radio/sinyal radio.
Gelombang elektromagnetik di ruang bebas banyak mengalami lingkungan yang tidak
ideal. Gelombang radio merupakan gelombang yang digunakan untuk mengoperasikan
pancaran radio.
Bentuk-bentuk
gelombang elekromagnet antara lain: Gelombang televisi, Cahaya, Sinar x,
gelombang panas, dan lain sebagainya. Sinyal gelombang elektromagnet mempunyai
daya tertentu dengan kecepatan tetap. Gerak gelombang elektromagnetik dinamakan
dengan velocity dimana kecepatan rambatan adalah sekitar 300.000 km/detik.
Rambatan gelombang radio bersifat tetap. Karena rambatan gelombang
elektromagnetik sifatnya tetap, maka panjang gelombang dapat dihitung. Panjang
gelombang ini sering disebut dengan lamda (.).
Hubungan
besar frekuensi yang dihasilkan oleh pemancar serta kecepatan rambat dapat
digunakan untuk menghitung panjang gelombang. Panjang gelombang ini dapat
digunakan untuk menentukan antena. Panjang antena untuk menangkap gelombang
elektromagnetik biasanya adalah ½ lamda, ¼ lamda, 1 lamda atau ¾ lamda. Untuk
mengetahui panjang gelombang digunakan rumus sebagai berikut :
Di mana
:
.
= panjang gelombang (meter)
V
= Kecepatan rambatan (detik)
f
= frekuensi (Hertz).
Gelombang
elektromagnet dihasilkan oleh sebuah osilator. Gelombang elektromagnet
dipancarkan ketika medan listrik pada osilator disambungkan pada antena
pemancar. Karena gerakan medan listrik (E) menyatu dengan medan magnet (H),
sehingga gelombang elektromagnetik dipancarkan ke udara bebas dalam bentuk
sinyal bolak-balik berupa medan listrik dan medan magnet. Ketika dipancarkan,
medan magnet ini berupa garis melintang (transverse), dan orthogonal.
Medan
magnet transverse dikirim ke ruang bebas dengan arah yang sama, sedangkan
orthogonal merupakan medan listrik dan magnet membentuk sudut tertentu. Ketika
medan elektromagnetik mengenai sebuah antena penerima, maka medan
elektro-magnetik akan diterima dalam bentuk yang sama seperti yang dihasilkan
oleh osilator kecuali jika sinyal yang dipancarkan mengalami kerusakan.
Gelombang
elektromagnet dipancarkan dalam bentuk orthogonal, sehingga hal ini sangat
penting digunakan untuk merancang antena. Jika seseorang dapat melihat arah
muncul gelombang sinyal elektromagnet, mungkin akan dapat menentukan arah
antena supaya tepat dengan pemancar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
sinyal polarisasi pada bidang antena.
Sinyal
Polarisasi adalah arah dari vector medan listrik. Sinyal Polarisasi berupa
sinyal vertical karena vector medan listrik kadang naik kadang turun.
Pengiriman gelombang elektromagnetik oleh antena pemancar digambarkan sebagai
berikut:
Ketika
ada benda yang jatuh pada permukaan air, maka akan terjadi gelombang yang ada
disekitarnya. Begitu juga dengan gelombang elektro-magnetik akan bergerak dari
sumbernya ke semua arah baik secara vertikal maupun horisontal.
Untuk
lebih jelasnya mengenai gambaran gelombang elektromagnetik yang bergerak dari
sumbernya dalam bentuk polarisasi vertikal maupun horisontal dapat dilihat pada
gambar 5.18.
Benda-benda
seperti kayu, bangunan, pohon, besi dan lain sebagainya yang dilalui gelombang
elektromagnetik dapat merubah jalannya gelombang tersebut. Benda-benda tersebut
hanya bisa merubah gerak tanpa bisa menghentikan.