Keuntungan dan Dampak Negatif Adanya Pelaksanaan Otonomi Daerah

Dengan adanya otonomi daerah setiap wilayah memiliki keuntungan sebagai berikut:

a.   dapat mengelola potensi daerah masing-masing,
b.   dapat mengelola kekayaan daerah,
c.   dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan daerah,
d.   dapat memperoleh tambahan penghasilan,
e.   meningkatkan pembangunan di daerah,
f.    meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan,
g.   meningkatkan fasilitas umum dan sosial,
h.   meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Selain memberikan keuntungan bagi daerah, pelaksanaan otonomi daerah juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti:

a.   memunculkan semangat kedaerahan yang dapat membahayakan keutuhan bangsa dan negara,
b.   pemekaran wilayah tidak didasarkan pada kebutuhan masyarakat, tetapi lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan,
c.   memunculkan pertikaian antara warga masyarakat,
d.   meningkatkan praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) di daerah.

Guna mengantisipasi munculnya dampak negatif pelaksanaan otonomi daerah, perlu ditempuh upaya-upaya sebagai berikut:

a. menumbuhkan kesadaran pada masyarakat bahwa NKRI merupakan bentuk final dari Indonesia,
b. pemekaran wilayah harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat dan potensi daerah,
c. sistem penilaian yang objektif dalam usaha pemekaran wilayah,
d. adanya pelaporan yang transparan dari penggunaan kekayaan daerah,
e. peran serta masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan.