Motif-motif Inovasi di Negara Barat

Pada pokoknya adalah berupa dorongan untuk mencari laba (profit motive). Keadaan sosial dan agama–protestan terutama golongan Calvinis–berpendapat bahwa bekerja dengan baik untuk kemakmuran adalah kewajiban agama. 

Di samping itu ada semangat berusaha yang didorong oleh prinsipprinsip ingin mencapai dan empunyai sesuatu dengan melalui persaingan.

Profit motive saja tidaklah cukup untuk inovasi, tetapi efektif atau tidaknya tergantung pada keadaan masyarakatnya, artinya menguntungkan masyarakat, yang sudah tentu dirinya sndiri akan termasuk di dalamnya. 

Motif lain untuk melakukan inovasi adalah karena timbulnya perusahaan-perusahaan yang besar-besar, maka untuk mempertahankan organisasi perlu ada inovasi. Jadi yang menjadi dorongan adalah mempertahankan organisasi tersebut, di samping motif untuk dapat hidup berkembang di dalam persaingan.

Motif lain dalam melakukan inovasi adalah untuk mempertahankan kedudukannya sebagai manajer atau untuk menjaga prestise. Halangan yang terbesar dalam mengadakan inovasi “ketakutan akan tidak berhasil”.

Akhirnya ialah adanya tekanan dari masyarakat juga mendorong untuk mengadakan inovasi. Misalnya kerapkali terjadi kecelakaan dalam kereta api, maka orang-orang PT KAI akan berusaha untuk menemukan cara bekerja yang lebih baik, sehingga kecelakaan dapat dihindarkan.