Pada
mulanya gerakan perempuan terbatas pada gerakansosial. Gerakan ini bertujuan
mengangkat derajat dan melawan tradisi yang mengekang, seperti kawin paksa dan
poligami.
Kegiatan tersebut awalnya dilakukan perorangan, kemudian berkembang
dalam bentuk organisasi. Organisasi perempuan tersebut ada yang berdiri
sendiri, ada pula yang menjadi bagian dari organisasi laki-laki.
a.
Tahun 1912 di Jakarta berdiri
organisasi wanita pertama bernama Putri Mardika. Organisasi ini merupakan
bagian dari organi-LATIHAN sasi Budi Utomo.
b.
Tahun 1913, di Tasikmalaya berdiri
organisasi Kautaman Istri. Organisasi ini yang menaungi sekolah-sekolah yang
didirikanoleh Dewi Sartika.
c.
Atas inisiatif Ny. van Deventer,
berdirilah Kartini Fonds. Kartini Fonds ini mendirikan sekolah di berbagai
kota.
d.
Tahun 1917, Siti Wardah (Ny. Ahmad Dahlan)
mendirikan Aisyiah, sebagai bagian dari Muhammadiyah.
e.
Organisasi perempuan lain yang
merupakan pengembangan dari organisasi laki-laki adalah Sarikat Putri Islam
(dari Sarikat Islamieten).
Pada
tahun 1920, organisasi perempuan semakin berkembang. Selanjutnya, para
perempuan mulai terlibat dalam gerakan politik, terutama organisasi wanita yang
berinduk pada organisasi politik. Tahun 1928, tujuh organisasi wanita
mengadakan kongres di Yogyakarta. Kongres berlangsung tanggal 22 sampai 25
Desember, dipimpin oleh R.A. Sukanto.