Gerakan
sosial ini muncul berdasarkan kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk
membebaskan orang dari segala penderitaan dan kesengsaraan.
Tokoh
itu digambarkan sebagai seorang ratu adil atau Imam Mahdi. Gerakan ini muncul
sebagai protes terhadap berbagai tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
Pemimpin
gerakan biasanya dianggap sebagai utusan Tuhan untuk kesejahteraan manusia.
Gerakan ratu adil itu, diantaranya:
a.
Gerakan di Sidoarjo–Jawa Timur, tahun 1903 oleh Kyai Hasan Mukmin.
b.
Gerakan di Kediri, tahun 1907 dipimpin oleh Dermojoyo.