Sejarah Perlawanan Rakyat Maluku Melawan Portugis

Pada tahun 1533, rakyat Maluku mengadakan perlawanan terhadap Portugis. Alasannya Portugis bersikap congkak dan melakukan monopoli perdagangan. Untuk menghadapi rakyat Maluku, pasukan Portugis minta bantuan pasukan Portugis di Malaka yang dipimpin oleh Antonio Galvao.

Perlawanan terhadap Portugis terjadi lagi tahun 1565. Perlawanan kali ini dipimpin oleh Sultan Khairun. Karena takut kehilangan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate, Portugis mengusahakan persahabatan dengan Sultan Khairun dan putranya, Sultan Baabullah.

Ternyata Portugis mengkhianati persahabatan yang mengakibatkan kemarahan Sultan Khairun. Kemudian ia memimpin perlawanan. Namun sayang, Sultan Hairun tewas terbunuh dalam pertempuran itu.

Kenyataan itu membakar marah putranya. Tahun 1574, Sultan Baabullah bangkit mengadakan perlawanan terhadap Portugis. Tahun 1575, terpaksa Portugis menyingkir ke Hitu (Ambon). Di Ambon, Portugis juga mendapat perlawanan sehingga tahun 1590 Portugis harus meninggalkan Ambon. Dari Ambon, Portugis pergi ke Pulau Timor sampai tahun 1979.