Kegunaan Komposisi Penduduk dan Piramida Penduduk

Komposisi penduduk sangat berguna untuk berbagai tujuan di bidang kependudukan, antara lain sebagai berikut:

a.   Mengetahui sumber daya manusia yang ada menurut umur dan jenis kelamin.
b.   Mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.
c.   Menentukan dasar perencanaan pembangunan.

Piramida penduduk

Dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat dibuat piramida penduduk. Piramida penduduk adalah grafik dalam  bentuk piramida yang menggambarkan komposisi jenis kelamin dan umur. Berbagai informasi yang dapat kita peroleh dari piramida penduduk sebagai berikut.

a. Informasi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada kelompok umur tertentu.
b. Informasi tentang perubahan penduduk baik, pertumbuhan maupun penurunan jumlah penduduk.
c. Kecenderungan keadaan penduduk di masa mendatang.

Piramida penduduk terdiri dari tiga macam, yaitu piramida penduduk muda, piramida penduduk tetap, dan piramida penduduk tua.

a. Piramida penduduk muda

Ciri-ciri piramida penduduk muda sebagian besar penduduk berada pada usia 0–14 tahun, jumlah penduduk usia lanjut sedikit, pertumbuhan masih tergolong tinggi, sehingga dari tahun ke tahun terus bertambah meskipun ada penduduk yang meninggal dunia.

b. Piramida penduduk tetap

Ciri-ciri piramida penduduk tetap adalah jumlah penduduk tiap kelompok umur hampir sama. Angka kelahiran hampir sama dengan angka kematian. Jumlah penduduknya dari tahun ke tahun cenderung tetap.

c. Piramida penduduk tua

Ciri-ciri piramida penduduk tua sebagian besar penduduk tergolong usia dewasa, banyak usia lanjut. Angka kelahiran semakin kecil. Akibatnya dari tahun ke tahun jumlah penduduknya semakin berkurang.
Hasil sensus penduduk tahun 1990 sebagai berikut:

d.   Piramida penduduk masih berbentuk piramida penduduk muda, berarti pertumbuhan penduduk masih relatif tinggi.
e.   Angka kelahiran tinggi dapat dilihat pada pasangan usia subur (15–44 tahun) sehingga jumlah penduduk masih terus meningkat.
f.    Rasio jenis kelamin antara penduduk laki-laki dengan perempuan hampir sama.
Berdasarkan gambar piramida penduduk Indonesia hasil sensus tahun 2000 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1990.
b. Rasio ketergantungan sedang, terlihat pada beban yang harus ditanggung masih relatif tinggi.
c. Angka pasangan usia subur (15–44 tahun) tinggi sehingga jumlah kelahiran masih terus meningkat.
d. Angka kelahiran penduduk mulai tahun 2000 adalah 179,3 juta jiwa, terdiri dari 89,4 juta pen- duduk laki-laki dan 89,9 juta penduduk perempuan.

Dampak komposisi penduduk terutama komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sebagai berikut:

1)   Usia ketergantungan yang kurang produktif dalam pembangunan.
2)   Banyaknya usia produktif yang tidak memperoleh pekerjaan (menganggur) merupakan beban pelaksanaan pembangunan.
3)   Pembangunan berorientasi pada penyediaan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran.