Faktor-Faktor Penyebab Yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk

a. Kelahiran (natalitas/fertilitas)

Kelahiran atau fertilitas adalah jumlah bayi yang dilahirkan oleh seorang wanita yang melahirkan. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir mati. Bayi dikatakan lahir hidup (life birth) apabila sewaktu dilahirkan memiliki tanda-tanda kehidupan, misalnya bernapas, ada gerakan otot, maupun ada denyut jantung. Apabila bayi sewaktu dilahirkan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, maka disebut bayi lahir mati (still birth). Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang menghambat kelahiran (antinatalitas).

1) Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas).

a)   Kawin usia muda.
b)   Apabila seorang wanita kawin pada usia muda maka masa reproduksinya (melahirkan) menjadi lebih lama. Artinya, kesempatan untuk melahirkan dan mempunyai anak lebih banyak dibandingkan wanita yang masa reproduksinya pendek.
c)   Rendahnya tingkat kesehatan.
d)   Banyaknya bayi meninggal menyebabkan orang tua cenderung memilih untuk mempunyai banyak anak.
e)   Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
f)    Anak sebagai sumber tenaga kerja sehingga makin banyak anak, rezekinya semakin banyak karena banyaknya tenaga kerja yang tersedia.

2) Faktor-faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas)

a)   Adanya ketentuan batas usia minimal untuk menikah.
b)   Di Indonesia batas minimal usia wanita untuk menikah adalah 16 tahun, sedangkan laki-laki 19 tahun. Namun, menurut UU Perkawinan, seyogyanya perempuan menikah dalam usia minimal 20 tahun, dan laki-laki 25 tahun.
c)   Adanya program dari pemerintah untuk membatasi kelahiran.
d)   Seperti program Keluarga Berencana dengan penggunaan berbagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
e)   Adanya anggapan sebagian masyarakat yang menyatakan bahwa anak merupakan beban bagi orang tua.
b. Kematian (mortalitas)

Tingkat kematian adalah jumlah kematian tiap seribu penduduk per tahun. Di negara maju, umumnya tingkat kematiannya lebih rendah daripada di negara yang sedang berkembang. Karena tingkat kematian cenderung berhubungan dengan kualitas penduduk maka penduduk di negara maju lebih baik daripada kualitas penduduk di negara sedang berkembang. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat tingkat kematian atau faktor antimortalitas, namun juga ada faktor yang mendukung kematian atau promortalitas.

1) Faktor-faktor antimortalitas, antara lain sebagai berikut:

a)   Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai.
b)   Lingkungan yang bersih dan sehat.
c)   Ajaran agama yang melarang bunuh diri.
d)   Tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya kesehatan sehingga penduduk tidak mudah terserang penyakit.

2) Faktor-faktor promortalitas, antara lain sebagai berikut:

a)   Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
b)   Fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan masih terbatas jumlahnya.
c)   Terjadinya bencana alam yang menelan korban jiwa.